TEMPO.CO, California - Misi Cassini di Saturnus akan mencapai akhir pada, Jumat, 15 September mendatang. Wahana ini pertama kali diluncurkan pada 15 Oktober 1997 dan sampai orbit Saturnus tujuh tahun kemudian, tepatnya 1 Juli 2004. Misinya mengungkap misteri Planet Bercincin ini, mengambil gambar, dan mencari kehidupan.
Misi pertamanya dilakukan pada 2008, yakni mengungkap jarak antara cincin dan planet, serta melihat pola putaran Saturnus dan bulan-bulannya. Cassini juga mengungkap fakta-fakta menarik bulan Saturnus, Titan, seperti molekul air dan metana cair.
Baca: NASA Siapkan Misi Grand Finale Cassini
Berikut enam penemuan Cassini yang menonjol selama misi 20 tahun ini:.
1. Kutub segi enam dan angin topan Saturnus
Saturnus memiliki badai heksagonal di sekitar kutub utara. Ini merupakan badai pertama yang ditemukan di planet gas. Lebarnya lebih dari 32 ribu kilometer yang dimulai pada lintang 78 derajat dan meluas turun sekitar 100 kilometer.
Kutub utara Saturnus telah menjauh dari matahari dan baru mendekat matahari pada 2015. Pada tahun 2016 Saturnus berada di bawah matahari hal ini menyebabkan warnanya menjadi berubah. Dengan periode orbital 29 tahun mengelilingi matahari, Cassini mendapat kesempatan menyaksikan perubahan ini berkat perpanjangan misi yang diberikan.
2. Badai terbesar di Tata Surya
Misi Cassini berhasil menemukan heksagon polar berumur panjang dan Storm Dragon Selatan yang paling spektakuler pada 2011. Badai ini terletak di belahan bumi utara, mengelilingi keseluruhan planet. Badai besar Saturnus berikutnya, diprediksikan terjadi dekade 2030-an. Penemuan ini dapat mengetahui berapa banyak air yang dimiliki Saturnus.
3. Struktur Ripples dan Relief yang melekat di cincin Saturnus
Saturnus adalah planet gas yang paling padat dan juga satu-satunya planet dengan rangkaian cincin yang spektakuler. Terdiri dari bahan sedingin es, seperti debu dan dari partikel yang saling melintang, saling menempel bersamaan dan robek oleh kekuatan pasang surut.
Sistem cincin hanya setebal 10 meter sampai 1 kilometer dan umurnya setua Saturnus. Meskipun sangat reflektif dan sebagian besar terbuat dari air es, cincin tersebut menunjukkan jumlah pemantulan yang bervariasi dalam optik dan radio, yang memungkinkan pencitraan lebih tajam daripada yang sebelumnya.
Baca: Jadi Nama Misi ke Saturnus, Siapakah Giovanni Domenico Cassini?
Selanjutnya: Misteri Lapetus terpecahkan