TEMPO.CO, Singapura - Halimah Yacob akan menjadi presiden Singapura pertama yang tinggal di rumah pribadinya selama menjalani masa jabatan.
Tak lama setelah dinyatakan sebagai satu-satunya kandidat Presiden yang dinyatakan layak, Halimah mengatakan dia tidak memiliki rencana untuk pindah dari rumah keluarganya di kawasan Yishun.
Halimah Yacob memilih untuk tetap tinggal di rumah yang menurut suaminya, Mohamed Abdullah Alhabshee, cukup besar.
Baca: Halimah Yacob, Wanita Pertama Jadi Presiden Singapura
"Saya masih tinggal di Yishun. Ini adalah tempat yang sangat bagus dan nyaman dan saya telah tinggal di sana selama bertahun-tahun," kata Halimah, seperti yang dilansir Straits Times pada 13 September 2017.
Baca: Resmi Jadi Presiden Singapura, Halimah Yacob: Kita Harus Bersatu
Hampir selama lebih dari 30 tahun, Halimah tinggal di lantai atas flat atau apartemen besar yang terdiri dari lima kamar tiap lantai. Halimah dan suaminya memiliki dua putra dan tiga putri, berusia antara 26 sampai 35 tahun.
Halimah membeli 2 flat di Blok HDB itu, dimana masing-masing memiliki 4 dan 5 kamar tidur. Apartemen 12 lantai di Yishun itu, dibangun sejak 1987.
Rumahnya tersebut tampak tidak berbeda dari lingkungan yang lain. Koridornya penuh dengan barang-barang kehidupan sehari-hari seperti, sepeda, pot tanaman dan sepatu sekolah.
Selain kamera CCTV yang bertengger di dinding dekat unitnya, tidak ada yang bisa memberi kesan blok itu merupakan tempat tinggal pemimpin penting yang akan menjadi kepala negara Singapura.
Warga di sekitar flatnya mengatakan Halimah selalu ramah dan penuh dengan kesederhanaan.
Halimah Yacob dan suaminya tinggal di sebuah kamar sewaan sebelum membeli rumah pertama mereka, flat lima kamar di Tampines. Mereka kemudian pindah ke flat jumbo mereka saat ini, terdiri dari dua flat masing-masing 5 dan 4 kamar yang berdekatan di Yishun.
STRAITS TIMES|YON DEMA