TEMPO.CO, Jakarta - Duel klasik antara Persija Jakarta dan Persib Bandung dalam laga lanjutan Liga 1 Indonesia pada 3 November 2017 kemungkinan akan dilakukan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Wacana ini bisa jadi direalisasi setelah Direktur Utama Persija Jakarta Gede Widiade bertemu dengan sejumlah pihak.
"Tadi saya baru rapat dengan Direktur Utama Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Ada dua kepentingan. Kepentingan kami adalah melangsungkan pertandingan besar dengan Persib di stadion yang representatif," kata Gede saat ditemui di kantor PT Persija Jakarta Baru di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Rabu malam, 13 September 2017.
Selama ini, Persija biasa menggunakan Stadion Patriot Candrabhaga di Bekasi sebagai home base-nya. Sebelumnya, klub itu pernah menggunakan SUGBK dan Stadion Lebak Bulus sebagai markas utamanya. Setelah Stadion Lebak Bulus diratakan untuk pembangunan depot mass rapid transit (MRT) dan SUGBK direnovasi, markas tim itu pun berpindah.
Gede mengatakan Stadion Patriot sebenarnya tidak bermasalah. Namun ia menilai stadion ini tidak cukup menampung animo Jakmania—sebutan pendukung Persija Jakarta.
"Stadion Patriot representatif, tapi animo Jakmania tak cukup diakomodasi di lapangan Patriot, tak cukup di lapangan Pakansari (Bogor). Lapangan terbaik untuk mengakomodasi jumlah ada di GBK," kata Gede.
Rencana ini juga ternyata sejalan dengan keinginan trial lapangan sebelum diserahkan secara resmi dari kontraktor kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan direksi SUGBK. "Dua kepentingan ini kami sinkronkan," ucap Gede.
Gede menuturkan syarat utamanya adalah SUGBK telah siap pakai pada 20 Oktober 2017. Jika lewat tanggal tersebut, laga Persija melawan Persib akan menggunakan stadion lain.
EGI ADYATAMA