TEMPO.CO, Jakarta - Status Gunung Dieng naik dari normal menjadi waspada (Level II) mulai Kamis malam, 14 September 2017 pukul 23.00. “Rekomendasinya tidak boleh mendekati area dari bibir kawah itu pada radius satu kilometer,” kata Kepala Bidang Mitigasi Gunungapi, Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, Gede Suantika kepada Tempo, Jumat, 15 September 2017.
Namun, rekomendasi itu hanya untuk sekitar Kawah Sileri. “Sementara hanya (Kawah) Sileri yang aktif.” Kawah Sileri adalah salah satu dari 20 kawah yang tersebar di dataran tinggi Dieng.
Baca:
Gunung Agung Waspada, BNPB Siapkan Skenario Mitigasi
Kronologi Jatuhnya Pendaki Gunung Perempuan ...
Suhu air danau di Kawah Sileri serta tanah sekitar kawah meningkat. Intensitas gempa vulkanik terasa di sektiar kawah. “Timbul gempa tremor yang meningkat terus. Indikasi itu dijadikan pertimbangan menaikkan status Dieng. Indikasi kenaikan suhu sangat penting terhadap rilisnya panas dari bawah. ”Ini naiknya sudah lima derajat.”
Larangan mendekat Kawah Sileri karena berpotensi terjadi letusan freatik. Pada 2 Juli 2017, Kawah Sileri sempat meletus. “Kita ambil risiko terburuk.”
Pengukuran suhu air Kawah Sileri sejak 8 Juli 2017 hingga 14 September 2017 pukul 22.30 menunjukkan peningkatan dari 90,7 derajat Celcius menjadi 93,5 derajat Celcius. Begitu juga suhu tanah di Kawah Sileri naik dari 58,6 derajat menjadi 69,4 derajat. Sedangkan di Kawah Timbang pengukuran airnya naik dari 57,3 derajat menjadi 62,7 derajat. Tapi suhu tanah di kawah itu trennya turun dari 18,6 derajat menjadi 17,2 derajat. Konsentrasi gas CO2 di kawah Timbang cenderung normal, sedangkan di Kawah Sileri cenderung meningkat.
Baca juga:
KPK Cokok Dirut PDAM Banjarmasin dan Segel Ruang Perundangan DPRD
Indra Jaya Piliang Diduga Sudah Setahun Menggunakan ...
Gede mengatakan, indikasi peningkatan suhu juga tercatat pada alat pengukur suhu di Kawah Sileri saat kawah itu meletus pada 2 Juli 2017 lalu. Saat itu belum ada data suhu. Kenaikan suhu baru diketahui setelah letusan terjadi dan merusak alat pengukur temperatur di pinggir kawah. “Alat itu hancur.” Setelah diperbaiki, akhirnya data berhasil diperoleh. “Memang ada peningkatan sekitar 4 derajat.”
Tahun ini erupsi freatik Kawah Sileri sudah berlangsung tiga kali. pada 3 April 2017, 24 April 2017, serta terakhir pada 2 Juli 2017. Letusan terakhir pada di saat libur panjang Lebaran sempat melukai pengunjung kawah.
AHMAD FIKRI