TEMPO.CO, Jakarta - Timnas Indonesia U-19 harus rela gagal ke babak final Piala AFF U-18 setelah kalah 2-3 dalam drama adu penalti melawan Thailand. Tiga penembak penalti skuad Garuda Nusantara gagal menunaikan tugasnya.
Ketiga penembak penalti yang gagal itu adalah Muhammad Iqbal, Nurhidayat Haji Haris, dan Muhammad Rifad Marasabessy. Dari empat penembak penalti Thailand, hanya satu yang gagal menjalankan tugasnya.
Adu penalti dilakukan setelah kedua tim bermain 0-0 selama 90 menit. Indonesia sebenarnya mampu tampil baik sepanjang 90 menit. Skuad asuhan Indra Sjafri mendapatkan banyak peluang emas dalam laga itu, terutama pada babak pertama.
Witan Sulaeman dua kali gagal mengeksekusi si bola bundar ketika berhadapan satu lawan satu dengan penjaga gawang Thailand, Suthipong Pinasub. Penjaga gawang kelahiran 31 Agustus 1999 itu memang tampil apik dengan beberapa kali mementahkan tembakan Egy Maulana Vikri.
Pada babak kedua Indonesia bermain dengan 10 pemain setelah Saddil Ramdani mendapat kartu merah pada akhir babak pertama. Padahal saat itu Saddil baru saja masuk ke lapangan menggantikan Feby Eka Putra.
Bermain dengan keunggulan pemain ternyata tak membuat Thailand lebih leluasa menciptakan peluang ke gawang Indonesia. Rapatnya pertahanan yang digalang Rahmat Irianto membuat skuad asuhan Marc Alavedra Palacios tak banyak mendapat peluang.
Indonesia justru mendapat sejumlah peluang emas melalui serangan balik. Nahas, penyelesaian akhir yang kurang sempurna plus kegemilangan Suthipong membuat skor 0-0 bertahan hingga 90 menit pertandingan berakhir.
Timnas Indonesia U-19 pun akhirnya gagal mengulang kesuksesan pada 2013 dalam turnamen yang sama. Saat itu skuad yang diperkuat Evan Dimas cs mampu meraih gelar juara Piala AFF U-19 setelah menang adu penalti pada babak final melawan Vietnam.
FEBRIYAN