TEMPO.CO, Jakarta - Warganet ramai memperbincangkan soal pemutaran kembali film Pengkhianatan G30S/PKI oleh beberapa pihak termasuk Tentara Nasional Indonesi Angkatan Darat (TNI AD). Mereka berpendapat mengenai film itu atau sejarah yang mendasari pembuatan film Pengkhianatan G30S/PKI saat pemerintahan Orde Baru.
Respon mereka beragam. Mulai komentar soal sejarah yang belum tuntas, mengkritik orang yang khawatir dengan pemutaran film itu, soal adegan, hingga mengait-ngaitkan kejadian Pengkhianatan G30S/PKI tahun 1965 dengan tragedi kemanusiaan Rohingnya di Myanmar.
Baca:
Direktur PFN Akui Film G 30 S PKI Dibuat Sesuai Selera ...
TNI AD Gelar Nonton Bareng Film Pengkhianatan G30S/PKI
“Film ‘Pengkhianatan G 30 S/PKI penuh rekayasa. Memutar kembali sama halnya menyajikan kebohongan.” Abdul Arif mencuit melalui akun @abdulrif di Twitter. Abdul juga menulis, “Film Pengkhianatan G 30 S/PKI meninggalkan trauma akut pada penontonnya. Salah satunya saya.” Ia mempertanyakan motif TNI AD memutar kembali film Pengkhianatan G 30 S PKI.
Warganet lainnya berkomentar, “Kita akan Nobar Film G/30/S/PKI di lingkungan masing-masing, agar menjadi edukasi sejarah kelam gerakan komunis di NKRI,” Tulis akun @kholif_agam.
Beberapa warganet ada juga yang terlibat diskusi soal pernyataan sejarawan Bonnie Triyana yang menyebut film itu bukan film sejarah. Karena menurutnya adegan dalam film arahan Sutradara Arifin C Noer itu tak sesuai dengan fakta sejarah. Akun @delidolfina memilih mengirim ulang pernyataan Bonnie.
Baca juga:
Isu Raja Perempuan, MUI Yogya: Sultan Sebaiknya Tetap ...
9 Tersangka Kasus Obat PCC di Kendari Terancam 15 ...
Yang menyamakan krisis G 30S PKI adalah akun @causar4 di Twitter. “Krisis muslim Rohingya itu seperti krisis G 30 S PKI.”
Film Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI diproduksi PFN pada era kepemimpinan Presiden Soeharto. Film yang dibuat pada 1984 itu disutradarai oleh Arifin C. Noer dan mengisahkan PKI melakukan kudeta pada 30 September 1965. Film ini diperlihatkan upaya tentara menumpas PKI. Di masa Soeharto, anak-anak sekolah diwajibkan menonton film itu dan ditayangkan di TVRI. Namun, sejak era reformasi film layar lebar yang rutin diputar TVRI saban akhir September itu tidak lagi ditayangkan.
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) menginstruksikan seluruh prajuritnya untuk menggelar nonton bareng film Pengkhianatan G30S/PKI. Instruksi yang ditujukan untuk seluruh jajaran TNI AD di daerah ini menyebar lewat pesan singkat. Kepala Pusat Penerangan TNI Brigadir Jenderal Wuryanto membenarkan informasi ini. "Tanggal 30 September merupakan momen yang sangat penting bagi bangsa Indonesia. Saat ini banyak sekali upaya pemutarbalikan fakta sejarah peristiwa 30 September 1965," kata Wuryanto melalui pesan singkat, Jumat, 15 September 2017.
MARIA NOOR CHASANAH | BUDIARTI UTAMI | EK