TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP Partai Golongan Karya Bidang Media dan Penggalangan Opini Nurul Arifin mengatakan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto sudah dibawa dari Rumah Sakit Siloam, Jakarta Selatan, ke Rumah Sakit Premier, Jatinegara, Jakarta Timur, sejak Ahad malam, 17 September 2017. Menurut dia, kondisi fisik Setya saat ini masih lemas setelah jatuh sakit pada Ahad lalu
"Sampai kemarin masih diinfus. Ada obat-obatan yang dimasukkan melalui infus itu," ucap Nurul saat ditemui di RS Premier, Senin, 18 September 2017. Nurul menuturkan Setya menjalani pemeriksaan oleh tim dokter RS Premier dengan ditemani istrinya, Deisti Astriani Tagor, dan anggota keluarga lain.
Baca: Setya Novanto Kembali Tak Penuhi Panggilan Pemeriksaan KPK
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat yang menjadi tersangka korupsi kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP itu dijadwalkan menjalani operasi di Rumah Sakit Premier pada Senin ini pukul 08.00. Menurut tim dokter, kata Nurul, operasi diperlukan karena ditemukan plak pada jantung Setya.
Melalui pesan teks kepada Tempo hari ini pukul 07.57, Nurul menyatakan Setya sudah berada di Cardiac Ward, bangsal khusus bagi pasien yang memerlukan layanan komprehensif di bidang penyakit jantung. Lalu pada pukul 09.45, Setya sudah berada di ruangan Angiografi untuk proses katerisasi.
Baca: 16 Orang Jadi Tersangka Peredaran Pil PCC di Sultra
Menurut Nurul, Setya juga masih mengalami vertigo. Setya, kata dia, adalah pekerja keras yang tak pernah mengeluh apa pun. “Tapi, malam itu (10 September 2017), ia jatuh dan pingsan ketika bermain pingpong.”
Ia menuturkan tim dokter sudah melakukan serangkaian pemeriksaan medis terhadap Setya sejak dilarikan ke RS Siloam pada Ahad pekan lalu. Di antaranya dipindai dengan magnetic resonance imaging. "Pagi tadi, menurut tim dokter, dilakukan MSCT (Multislice computerized tomography)."
KPK sudah menjadwalkan pemeriksaan kembali terhadap Setya pada Senin ini. Pada Senin, 11 September 2017, Setya mangkir dari pemeriksaan KPK dengan alasan sakit. Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham, yang mengantarkan surat sakit Setya ke KPK, menuturkan gula darah dan vertigo Ketua Dewan Perwakilan Rakyat itu kambuh. "Berpengaruh pada fungsi ginjal dan jantung," kata Idrus minggu lalu.
FAJAR PEBRIANTO