TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Mayor Jenderal TNI (purnawirawan) Teddy Lhaksmana komplain kepada Gubernur Djarot Saiful Hidayat mengenai arus lalu lintas yang sering macet di sekitar kompleks perkantoran BIN di Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Padahal, kata Teddy, BIN merupakan lembaga strategis yang sering dikunjungi tamu penting dari dalam ataupun luar negeri. "Namun lalu lintas terhambat karena kemacetan di perlintasan kereta api. Banyak pengendara yang menerobos perlintasan kereta, sehingga mengganggu pengguna jalan," ujar Teddy di kompleks perkantoran BIN, Jakarta Selatan, Jumat, 22 September 2017.
Pada akhir November nanti, kata Teddy, Presiden Joko Widodo dijadwalkan hadir ke markas BIN tersebut. Teddy pun meminta bantuan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ikut menyelesaikan permasalahan kemacetan arus lalu lintas di area yang lokasinya persis di pinggir rel kereta commuter jurusan Bogor-Jakarta Kota tersebut.
"Kami minta untuk lalu lintas segera ada pembebasan lahan dilakukan lagi supaya tidak ada yang melintas di perlintasan kereta," ujar Teddy. Kemacetan parah, kata dia, pernah terjadi saat menyambut Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi. Akibatnya, Retno tertahan selama lebih dari 30 menit karena tidak ada pergerakan akibat lalu lintas tersendat.
"Akhirnya, Ibu Menteri kami evakuasi menggunakan golf car, karena ukuran mobilnya lebih kecil, tapi proses evakuasi juga sedikit tersendat," ujar Teddy.
Gubernur Djarot mengatakan di kawasan Pejaten memang sering terjadi kemacetan arus lalu lintas. Bahkan dia pun beberapa kali terjebak macet saat melintasi jalan tersebut karena ada perlintasan kereta sebidang.
Djarot pun berjanji menyediakan akses agar tidak ada lagi perlintasan kereta sebidang di kawasan tersebut. "Kami perlu bikin underpass atau fly over. Kami perlu membebaskan lahan. Bukan apa-apa, karena ini lokasi BIN, jadi harus bener-benar dijaga karena mereka ini menjaga kita," ucapnya.
Djarot mengatakan area perkantoran BIN itu harus mendapatkan perhatian karena menjadi area strategis. Apalagi, kata dia, BIN merupakan salah satu kantor pemerintah yang harus dijaga dari bahaya karena di sana juga tersimpan dokumen-dokumen penting negara.
"Informasi apa pun yang mengarah ke gangguan ada di sana. Sekali lagi, sebagai badan intelijen, banyak tamu dari dalam dan luar negeri. Bayangkan kalau dari luar negeri dan di situ macet, kan malu," ujar Djarot.
LARISSA HUDA