TEMPO.CO, Jakarta - Sutradara Joko Anwar mengatakan kejadian menyeramkan saat menggarap film Pengabdi Setan adalah saat pencarian rumah untuk dijadikan lokasi syuting.
Begitu dia dan tim menemukan sebuah rumah di Pengalengan, Jawa Barat, Joko menemukan banyak kebetulan. “Ketika aku masuk pertama kali, denahnya, posisi kamar, tangga, segala macam itu sama kayak di skrip,” kata Joko di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu, 20 September 2017.
Joko mengatakan pemilihan lokasi untuk syuting film Pengabdi Setan sangat menarik. Ia bersama dengan timnya menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk menemukan lokasi yang pas. Rumah yang akhirnya digunakan untuk syuting sempat ditinggalkan karena meski cocok dari sisi bangunan dan lokasi, rumah tersebut tak bisa digunakan.
“Ketemu sama yang ini enggak bisa diinjak, karena lama enggak dipakai,” tutur Joko. Rumah di kawasan Pengalengan tersebut, menurut dia, merupakan rumah milik PT Perkebunan yang sudah lama tidak dipakai.
Lantas Joko sempat mencari alternatif lokasi lain selama satu setengah bulan. “Karena untuk bikin syuting mahal ya, mesti dibikin lagi buat bisa diinjek,” kata pria berusia 41 tahun tersebut.
Tidak menemukan lokasi lain yang tepat, Joko memutuskan kembali lagi ke rumah di kawasan Pengalengan dan merenovasi rumah tersebut agar dapat dijadikan lokasi syuting. “Akhirnya kita balik lagi ke situ, hanya butuh 10 hari untuk merenovasi rumah itu.”
Syuting Pengabdi Setan pun akhirnya dilakukan di rumah tersebut setelah dilakukan renovasi. Joko mengaku kemiripan denah dari rumah tersebut dengan naskah yang dibuatnya sangat menyeramkan. “Jadi rumah itu dibuat untuk cerita itu gitu, lho. Itu creepy banget,” ujarnya.
AMMY HETHARIA