TEMPO.CO, Jakarta - PSM Makassar menang 5-1 atas Persegres Gresik United pada pekan ke-25 Liga 1 di Stadion Mattoangin, Jumat, 22 September. Gol Juku Eja dicetak Zulham Zamrun menit ke-4, Ferdinand Sinaga (25), Willjan Pluim (27, 92) dan Titus Bonai (90). Sedangkan gol Gresik United dicetak David Faristian (60).
Dengan kemenangan ini PSM berhasil menduduki peringkat tiga dengan 48 poin dan menggeser Persipura Jayapura yang memiliki 46 poin. Adapun Persegres menempati posisi terbawah klasemen dengan nilai 10.
Pelatih kepala Persegres, Hanafi, mengakui keunggulan PSM. "Tapi kita juga bermain bagus karena bisa mengimbangi permainan PSM," tutur Hanafi usai laga.
Menurut dia, yang menjadi faktor utama kekalahan anak asuhnya yakni para pemain kerap melakukan protes sehingga merusak karakter pemain muda. "Karakter pemain dan skill yang kurang bagus, pemain asing juga yang penting bunyi sempritan diprotes lagi, baru kita ini banyak anak baru kan bisa merusak mental," kata Hanafi.
Hanafi mengutarakan bahwa karakter dan skill anak asuhnya yang perlu dibentuk. Sehingga ia sangat menyayangkan dalam pertandingan tadi pemain selalu melakukan protes saat wasit mengambil keputusan. "Apalagi pemain asing yang selalu melakukan protes."
Pemain Gresik United, Husni Mubarok, mengatakan bahwa skuad Juku Eja bermain bagus dan kompak. "Kita bisa imbangi permainannya, tapi gol pertama membuat pemain kaget lalu tercipta gol-gol selanjutnya," ucap Husni.
Sedangkan Pelatih PSM, Robert Rene Alberts, mengatakan kemenangan 5-1 dua kali telah diraih anak asuhnya di laga kandang, setelah melawan Persipura Jayapura. "Kemenangan ini bagus buat kita," tutur Robert.
Ia juga memuji performa Zulham yang disebutnya sangat bagus, bahkan berhasil menciptakan gol perdananya. "Saya sangat senang Zulham bisa mencetak gol pertama setelah kerja keras selama pertandingan."
Robert mengapresiasi keagresifan anak asuhnya selama pertandinganyang juga akan jadi modal utama untuk menjalani laga tandang melawan Persipura Jayapura pekan depan. Namun, ia juga tetap tak puas karena banyak peluang timnya yang gagal menjadi gol. "Banyak gol bisa dicetak, bisa sampai 8 gol, sayangnya bola tak mau masuk," ujar eks pelatih Arema FC ini. "Pavel juga banyak sekali peluangnya tapi tak bisa cetak gol. Harusnya sebagai pemain asing bisa memanfaatkan setiap kesempatan yang ada."
Pemain sayap Juku Eja, Zulham Zamrun, menambahkan timnya butuh kerja keras untuk memenangkan pertandingan tadi. "Memang untuk dapat gol kita butuh kerja keras, terima kasih kepada pelatih telah memberikan saya motivasi. Gol ini saya persembahkan buat ibu yang lagi sakit di Ternate."
DIDIT HARIYADI