TEMPO.CO, Bandung - Doktor termuda Indonesia, Grandprix Thomryes Marth Kadja, 24 tahun, tidak hanya gemar membaca jurnal ilmiah. Lajang kelahiran Kupang, 31 Maret 1993 itu, juga penggemar berat komik manga Crayon Sinchan karangan Yoshito Usui.
"Sinchan kayak yang nakal, tapi cerdas juga," kata Grandprix, Kamis, 21 September 2017.
Grandprix membaca komik itu sejak duduk di sekolah dasar. Grandprix mulai bersekolah pada usia lima tahun. Saat sekolah menengah atas, dia masuk kelas percepatan (akselerasi). Ketika mulai kuliah di Program Studi Kimia Universitas Indonesia pada 2009, usianya baru 16 tahun.
Lulus pada 2013, ia melanjutkan jenjang master di program studi kimia dengan beasiswa Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Beasiswa itu juga mempercepat masa studi hingga doktoral menjadi empat tahun dari waktu normal enam tahun.
Selama kuliah, Grandprix membagi waktu agar tak suntuk belajar. Ketika di kampus, dia berfokus pada riset dan banyak membaca artikel ilmiah. Sembilan jurnal ilmiah dari risetnya tentang kebaruan zeolit khusus untuk industri petrokimia juga dipublikasikan selama studi pascasarjana itu.
"Saat kerja serius. Waktunya libur, main atau membaca buku komik Sinchan," ujarnya.
Baginya, karakter Sinchan yang periang dan suka menolong itu menarik. Komik yang dikoleksinya itu juga dinilai sebagai penyeimbang rutinitas kesehariannya. Selain membaca komik, pelepas suntuk studinya antara lain wisata, main ping-pong, bulu tangkis, dan Play Station sepak bola.
ANWAR SISWADI