Menurut kapolda, sebagai prajurit maka bawahan harus loyal dan patuh kepada atasan. “Dukungan itu sebagai bentuk loyalitas dan kepatuhan kepada atasan. [Jadi] Bukan [sekedar] dukung mendukung,” jelas kapolda yang saat itu memakai celana pendek dan kaos oblong. “Sudah ya gitu aja,” sambungnya renyah, seraya menutup kaca mobilnya.
Sementara ditemui terpisah, Kepala Badan Humas Polri Brigjen Polisi Saleh Saaf meminta kepada semua pihak untuk tidak melakukan intervensi terhadap kerja presiden dalam hal pergantian kepala Polri. “Itu urusan intern Polri. Polisi sudah capek dibikin rumor oleh pers,” tegasnya kepada Tempo News Room dan Media Indonesia yang menemuinya sesaat sebelum memulai rapat bersama staf Badan Humas Polri, di ruang kerjanya, Selasa (2/10) sore.
Saleh juga menepis isu yang beredar bahwa Jendral Bimantoro menginginkan masa pensiunya diperpanjang. “Pak Bimantoro sudah ajukan permohonan pensiun beberapa minggu lalu, jadi tidak usah dijelaskan lagi” jelas mantan Kapolda D.I. Yogyakarta itu dengan gusar. Dengan nada jengkel, Saleh mengatakan bahwa kabar yang menyebutkan 12 Kapolda telah minta kepada presiden untuk memperpanjang masa pensiun Bimantoro adalah rumor belaka. Menurutnya, dalam penentuan orang yang akan menjabat sebagai Kapolri, Presiden tidak bisa dipengaruhi oleh siapapun.
“Siapapun tidak bisa pengaruhi Presiden, termasuk 12 Kapolda,” dia menegaskan. Dia minta kepada pers untuk menunggu saja apapun yang diputuskan Presiden. Dan selama menunggu keputusan itu, ia meminta, pers memberikan dukungan dengan menciptakan suasana tenang. (Adi M/Y Tomi A)