Dalam ulang tahun kemedekaan Indonesia yang ke-58 ini, sebagaimana narapidana lainnya Tommy dan Bob Hassan memperoleh remisi berdasarkan keputusan Menteri Kehakiman dan HAM No 4.W9-468.PS.0104 tertanggal 11 Agustus 2003.
Pejabat harian LP Batu Indarto Prihmono membantah adanya perlakuan khusus terhadap Tommy dan Bob Hasan dalam pemberian remisi. Menurutnya, besarnya pengurangan remisi itu sudah sesuai dengan undang-undang. Untuk remisi umum, Tommy mendapatkan pengurangan masa tahanan tiga bulan, karena berkelakuan baik selama menjadi warga binaan.
Untuk remisi tambahan itu Tommy mendapat pengurangan sebulan 15 hari, karena telah mendonorkan darah lebih dari 4 kali dalam setahun. Selain itu, Tommy juga mendapatkan pengurangan masa kurungan sebanyak satu bulan, karena ikut membina penghuni LB Batu lainnya.
Sedangkan Bob Hasan mendapat remisi umum sebanyak 4 bulan dan remisi tambahan 3 bulan 20 hari. Bob Hasan divonis enam tahun penjara yang diperkirakan akan bebas tahun ini juga. Tapi masa pembebasan Bob Hasan belum bisa dipastikan. Sebab, menurut Edi Wahyu Nugroho, Kepala Pengamanan LP Batu, tergantung persetujuan Departemen Kehakiman dan HAM atas pengajuan pembebasan bersyarat yang diajukan Bob Hasan. Kalau surat itu keluar September depan, berarti Bob Hasan akan bebas pada bulan September itu juga, kata Indarto.
Berbeda dengan Bob Hasan, dengan remisi itu Tommy Suharto masih harus menjalani tahun-tahun yang panjang di Nusakambangan. Polisi menangkap Tommy pada 28 November 2001 dalam kasus pembunuhan Hakim Agung Syaifuddin Kartasasmita, dan divonis hukuman 15 tahun penjara. Ia dipindahkan ke LP Batu Nusakambangan pada Agustus 2002.
Saat berlangsung upacara Tommy mengenakan kemeja biru dan celana krem. Kepalanya dibungkus topi biru dengan tulisan di bagian depan: Humpus. Di kiri dan kanan topi tertulis inisial namanya: HMP (Hutomo Mandala Putra). Wajahnya klimis tanpa kumis dan jenggot. Seusai upacara Tommy Suharto langsung mengurung diri di dalam ruang tahanan. Dia menghindari kejaran wartawan. Bahkan, hingga bel makan siang dibunyikan pukul 12.00, Tommy tetap tidak menampakan batang hidungnya.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Bob Hasan. Meskpipun sempat menemui wartawan, ia tidak bersedia diwawancarai. "Tidak ada interview," ujarnya kepada Tempo News Room. Dia selalu mengelak dan berusaha mengalihkan ke hal lain, ketika wartawan berusaha meminta komentarnya. "Sudah, wawancarai saja yang lain. Masa saya terus," kata Bob sambil berjalan menuju selnya. Bob mengenakan baju tahanan warna biru yang dipadu dengan celan krem dan sepatu hijau.
suseno Tempo News Room