TNI akan menitipkan kepentingannya kepada partai politik atau fraksi di DPR/MPR, tetapi kita tidak ikut duduk dalam kepartaian. Kita hanya memilih, kata Budi. Budi enggan memberi jawaban pasti ketika ditanya mengenai kemungkinan TNI mem-back up suatu partai jika tidak aktif dalam aktivitas politik. Ia hanya menjelaskan dinamika politik akan terus berkembang hingga tahun 2004. Sehingga TNI belum dapat memastikan kebijakan yang akan diambil saat meninggalkan parlemen.
Namun, pihaknya menyadari dalam sebuah negara yang demokratis militer tidak diperkenankan turut serta dalam permaian politik praktis. TNI akan mempersiapkan diri agar tidak terjadi faksi seperti pada pemilu tahun 1955.
Dalam upacara memperingati HUT TNI ke-56 di Bandara Halim Perdanakusumah, Presiden Megawati mengatakan bahwa TNI/Polri harus mengkonsentrasikan diri untuk peningkatan profesionalisme dalam menjaga keamanan negara. Pada kesempatan lain, Mega mengatakan, TNI harus bersiap meninggalkan kursi parlemen baik di DPR maupun di MPR pada tahun 2004. (Nurakhmayani)