Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Tim buru sergap Kepolisian Resor Jakarta Utara berhasil meringkus tiga tersangka bandar putaw yang selama ini kerap beroperasi di sekitar wilayah Sukapura, Cilincing, Jakarta Timur. Seorang diantaranya ditembak karena melawan petugas saat akan ditangkap. Kepala Satuan Reserse Polres Jak-Ut Komisaris Polisi Andap Budi Revianto mengatakan dari tangan ketiga tersangka petugas berhasil menyita 169 paket putauw. “Tersangka biasa menjual seharga Rp10 ribu per paketnya,” ujarnya kepada wartawan di Mapolres, Kamis (27/6). Aksi penangkapan itu bermula ketika petugas memperoleh laporan dari masyarakat bahwa ada warga Sukapura bernama M. Reza, 34 tahun, yang mengedarkan putaw. Polisi lalu bertindak. Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang ojek itu lalu ditangkap. Dia dicokok petugas ketika tengah mangkal di kawasan Semper, Jak-Ut sekitar pukul 12.00 WIB. Dari tangan Reza petugas berhasil mendapatkan satu paket putaw. Dia mengaku paket itu diperolehnya dari Dari Supriyanto, 23 tahun, tetangganya di Sukapura. Reza lalu diminta petugas menghubungi Supriyanto untuk melakukan transaksi. Polisi lalu meringkus Supriyanto ketika melakukan transaksi si Jalan Taruna, Sukapura-Cilincing. Dari tangan tersangka, petugas mendapatkan barang bukti berupa 68 paket putauw. Supriyanto mengaku mendapatkan paket itu dari Sario alias Golf, 34 tahun, warga Rawa Badak, Koja. Supriyanto lalu diminta petugas untuk memesan paket putaw kepada Sario. Transaksi berlangsung di Jalan Nino, Kompleks bea dan Cukai, Sukapura. Namun, saat akan ditangkap, Sario melawan petugas dan mencoba kabur. Setelah diberi tembakan peringatan sebanyak dua kali, petugas akhirnya mengarahkan moncong pistol ke arah Sario. Tak lama kemudian Sario tersungkur setelah timah panas menerjang pinggangnya hingga tembus ke dada. Petugas lalu melarikan tersangka ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati. Namun, karena lukanya tidak serius, tersangka lalu dibawa ke Polres Jakarta Utara untuk dimintai keterangan. Polres Jakarta Utara kini tengah mengembangkan kasus tersebut guna menangkap bandar mereka yang lebih besar lagi. (Faisal-Tempo News Room)
Iklan
