Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Kalangan tokoh politik lintas partai kembali bertemu. Kali ini berlangsung di rumah Wakil Ketua MPR KH Cholil Bisri di kawasan Slipi, Jakarta, Kamis (27/6) malam. Hajadnya, politisi Partai Kebangkitan Bangsa ‘Kuningan’ itu menggelar selamatan karena menempati rumah dinasnya yang baru. ”Saya hanya melaksanakan ajaran kiai di pesantren, yang namanya walimah waqiroh, yaitu semacam syukuran menempati rumah baru. Karena kenalan saya banyak, mungkin bisa diisi rembukan (pembicaraan) bersama demi kepentingan bangsa,” kata Bisri, kepada pers di ruang kerjanya tadi siang. Dalam acara itu, Kiai Cholil mengundang Ketua MPR Amien Rais, juga beberapa tokoh PDI Perjuangan seperti Taufik Kiemas dan Sekjen DPP PDIP Soetjipto, Wakil Sekjen DPP PDIP Pramono Anung dan Wakil Sekretaris Fraksi PDIP di DPR Tjahjo Koemolo. “Yang saya undang, ya yang saya kenal, karena saya kenal Mas Taufik, Mas Amien, Mas Soetjipto, ya saya undang,” kata Bisri ringan. Dari PKB dan NU, yang akan hadir antara lain Rois Aam PBNU KH Sahal Mahfudz, KH. Mustofa Bisri (adik Kiai Cholil) dan Moh. Sobary. Ia juga tidak mau berkomentar apakah pertemuan malam nanti juga akan menjadi ajang rekonsiliasi antara mantan Presiden Wahid dengan Ketua MPR Amien Rais, yang terputus sejak Sidang Istimewa MPR setahun silam. “Pokoknya nanti malam itu, saya akan ajak teman-teman makan-makan bersama. Setelah itu terserah mereka,” katanya. Namun ulama NU asal Rembang, Jawa Tengah ini, mengakui pertemuan lintas partai di kediamannya ini memang bermaksud untuk “membangun kemitraan semi permanen berdasarkan kepentingan bersama”. Apakah itu berkaitan dengan Sidang Tahunan MPR Agustus mendatang? Bisri menjawab, “Pokoknya menuntaskan amanah reformasi yang belum selesai.” Setelah didesak, Bisri akhirnya menunjuk amandemen konstitusi dan pemilihan presiden secara langsung sebagai beberapa contoh amanah reformasi yang ingin dituntaskan dengan pembentukan koalisi ini. (Wahyu Dhyatmika - Tempo News Room)
Iklan
