"Kita yakin [gangguan] itu tidak terjadi di Nanggroe Aceh Darussalam, karenanya tidak ada penambahan pasukan untuk ExxonMobil," kata Komandan Satuan Tugas Penerangan Komando Pelaksana Operasi TNI diwakili Kepala Penerangan Korem 011/Lilawangsa Kapten (Inf) Abrori Abbas kepada Tempo News Room, Senin (8/10).
Tak hanya di Exxon, aparat juga tak melakukan pengamaman khusus di sejumlah tempat yang menjadi objek vital nasional lainnya di Lhokseumawe, Aceh, seperti kilang pencairan gas alam PT Arun, pabrik pupuk, pabrik kertas dan beberapa perusahaan berskala nasional lainnya. Sebelumnya, Gubernur Gerakan Aceh Merdeka Wilayah Pase (Aceh Utara) Abu Said Adnan secara tegas menyatakan bahwa GAM tidak akan menganggu warga dan perusahaan Amerika yang beroperasi di Aceh.
Baca Juga:
Tokoh GAM paling dicari aparat TNI/Polri itu bahkan mengecam rencana segelintir mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Banda Aceh yang bermaksud mengadakan sweeping terhadap warga negara asing di daerah ini. "GAM tetap tidak akan menganggu perusahaan Amerika seperti ExxonMobil serta segenap pekerjanya. Karena tindakan dapat menurunkan citra GAM di mata Internasional," kata Said Adnan saat dihubungi via telepon selular akhir pekan lalu.
Hingga Senin sore, beberapa pekerja ExxonMobil yang bekerja dari pagi hari di sejumlah ladang gas kembali dengan tenang ke tempat masing-masing tanpa terlihat diliputi rasa cemas karena terancam. Hal yang sama juga terlihat di kilang LNG Arun di kawasan Blang Lancang. "Kita tidak ada masalah di sini. semu berjalan normal," ucap Irwandar, staf humas PT Arun. (Zainal Bakri)