Hal itu diungkap Widya kepada wartawan di kantornya, Gedung Indosat, Jakarta, Kamis siang (21/8) ini. Ia juga menjelaskan, proporsi obligasi dalam porsi dolar nilainya sebesar US$ 300 juta, sedangkan dalam rupiah rencananya senilai Rp 2 triliun. Untuk rencana penerbitan ini, menurut Widya, Indosat telah menentukan enam calon underwriter bagi obligasinya. Empat dari keenam penjamin tersebut merupakan perusahaan asing, seperti ING, JP Morgan, Barkley dan Goldman. Sedangkan yang lokal, Triple A dan Mandiri Sekuritas, katanya.
Saat ditanya apakah penerbitan obligasi ini dimaksudkan sebagai upaya restrukturisasi utang Indosat, Widya menjawab bahwa Indosat memiliki beberapa alternatif untuk itu. Menurutnya, beberapa alternatifnya antara lain refinancing utang, penjadualan kembali atau pun dengan mendapatkan concern letter. Targetnya, Oktober atau November ini semua legal dan finansial merger sudah harus terjadi, ujar Widya.
(fitri oktarini/Tempo News Room)