Iklan
TEMPO Interaktif, Solo:Pramugari Garuda ternyata sempat memerintahkan para penumpang agar melompat ketika pesawat nahas itu oleng, sebelum tercebur Sungai Bulukan, Klaten, Jawa Tengah, sore tadi. Sedang Siti Fatimah, pramugari pesawat, diduga tewas karena melompat. Perihal perintah itu diungkap Reni Sukrowati, 23, penumpang pesawat yang selamat tapi mengalami retak tulang belakang. Lewat pengeras suara, seorang pramugari memerintahkan agar penumpang melompat. “Pesawat mau meledak!” ujar Reni menirukan kepada Tempo News Room. Saat ini ia dirawat di Rumah Sakit Dr. Oen, Solo. Teriakan itu masih terngiang jelas di benak penumpang yang naik pesawat bersama anaknya yang berusia dua tahun tersebut. Namun, tidak satu pun penumpang yang menuruti perintah tersebut. Ketika pesawat oleng dan keadaan kritis, Reni melihat ada orang yang melompat keluar. “Saat itu pesawat tergoncang-goncang di udara dan hampir mendarat,” ujarnya. Ia meyakini orang yang melompat itu adalah pramugari yang tewas bernama Siti Fatimah tersebut. Sementara jenazah Siti Fatimah, pramugari pesawat, menunggu proses otopsi. Tiga belas penumpang pesawat Garuda yang terjebur di Sungai Bulukan, Klaten, Jawa Tengah, hingga malam ini masih dirawat di Rumah Sakit Dr Oen, Solo. Mereka mengalami benturan di kepala, retak di paha, leher, pinggang dan dada. Lima orang luka berat. Penumpang yang selamat dievakuasi ke Hotel Cakra, Solo. Ketika pesawat oleng, Reni sedang membenahi pampers anaknya yang berusia dua tahun. Saat kritis tersebut, Renny sempat terjatuh namun berusaha duduk, sampai akhirnya terjepit di antara kursi pesawat. “Saya belum sempat mengenakan sabuk pengaman,” ujarnya. Reni diketahui mengalami retak tulang belakang. Pada saat terjadi goncangan, Renny juga mengungkapkan, seorang pramugari dengan pengeras suara sempat memperingatkan agar para penumpang melompat. “Pesawat mau meledak!” tutur Renny menirukan alasan pramugari itu. (Imron Rosyid)
Iklan
