TEMPO Interaktif, Jakarta:Gubernur BI Burhanuddin Abdullah mengatakan bank sentral memperoleh keuntungan dari pengelolaan cadangan devisa. Meski mengaku tidak hapal berapa besar bunga yang diperoleh, ia menegaskan besarnya melebihi bunga yang dikenakan IMF terhadap pinjaman lembaga ini yang disimpan di BI.
Kita masih punya margin dibanding bunga IMF, kata Burhanuddin usai salat Jumat di Mesjid BI, Jakarta, Jumat (18/7). Ia menyebutkan besarnya margin tidak menentu dan tergantung situasi pasar.
Sebelumnya, Direktur Teknologi Informasi BI Bambang Sindhu Wahyudi dalam menyampaikan visi dan misi sebagai calon deputi gubernur bank sentral di DPR mengatakan, bunga yang dikenakan terhadap pinjaman IMF yang disimpan di BI, sekaligus menjadi cadangan devisa sebesar 2,3 persen. Oleh BI, utang dari IMF ini dikelola sehingga mendapatkan bunga sebesar 2,6 persen. BI memperoleh untung sebanyak 0,3 persen, katanya.
Menurut Burhanuddin, pengelolaan cadangan devisa diinvestasikan dalam bentuk surat berharga yang memiliki rating AAA. Bank sentral menginvestasikannya di pusat-pusat keuangan dunia, seperti New York, atau kota-kota di Eropa dan Asia. Besarnya bunga bervariasi, tapi yang pasti lebih tinggi dari bunga IMF, ujarnya.
Ia mengungkapkan pihaknya memliki guide line atau garis petunjuk tentang pengelolaan cadangan devisa. Pertama, masalah security atau keamanan dari devisa sehingga penanamannya lebih diarahkan pada blue chip AAA rating dari surat-surat berharga.
Ke dua, masalah likuiditas dari cadangan devisa. Pasalnya, bank sentral akan dihadapkan dengan berbagai macam kewajiban untuk pembayaran utang, keperluan impor dan lain-lain. Ke tiga, masalah profitability| atau keuntungan. Karena menduduki tempat ke tiga, maka hal ini tidak terlalu diutamakan.
Meneg PPN/Kepala Bappenas Kwik Kian Gie, meminta Bank Indonesia lebih transparan dalam pengelolaan cadangan devisa. Pasalnya, besar bunga yang diperoleh sebanyak 2,6 persen dari pengelolaan cadangan devisa sangat mencurigakan dan memiliki resiko yang tinggi. Bank sekelas wahid pun hanya menetapkan bunga deposito tidak lebih dari satu persen, katanya.(SS Kurniawan-TNR)