Iklan
TEMPO Interaktif, Manila:Kendati telah memberikan uang jaminan sebesar US$ 8000 per orang, tiga warga Indonesia (WNI) yang ditahan di kamp Crame belum bisa dibebaskan oleh Kepolisian Nasional Filipina (PNP). Demikian dikatakan Kepala Bidang Penerangan Kedutaan Besar RI (KBRI) Manila Triyogo Djatmika kepada Tempo News Room melalui telepon, Senin (25/3) malam. “Hakim sudah mengeluarkan surat perintah pembebasan (release order) yang memerintahkan kepada kepolisian nasional Filipina untuk membebaskan sementara tiga WNI, dengan catatan mereka tidak tersangkut dengan kasus lainnya,” jelas Triyogo. Menurutnya, hingga pukul 20.00 waktu setempat (pukul 19:00 WIB) Agus Dwikarna, Tamsil Linrung, dan Abdul Jamal Balfas, belum bisa dibebaskan karena masih tersangkut kasus imigrasi. Triyogo menambahkan, saat ini, Kepala Bidang Konsuler Chairul Sulaiman Natadisastra dan stafnya Oktavino Alimuddin bersama pengacara tiga ketiga warga Indonesia tersebut, J.N. Moreno, sedang membicarakan hal itu di Markas besar kepolisian Nasional Filipina di kamp Crame. “Saat ini masih ada pemeriksaan,” ujarnya. Dijelaskannya, uang jaminan sebesar US$ 8,000 per orang tersebut telah dibayarkan pengacara J.N. Moreno pada Jumat (23/3) lalu. Sebelumnya, lanjut Triyogo, jaksa penuntut umum menginginkan agr ketiga WNI itu membayar uang jaminan agar dibebaskan sementara sebesar US$ 4,000. Namun pihak pengacara menginginkan hanya US$ 2,000 saja setiap orangnya. Hakim sendiri memutuskan uang jaminan sebesar US$ 8,000 per orang bagi tiga warga Indonesia itu dengan pertimbangan, mereka adalah warga asing yang kecil kemungkinannya untuk dihadapkan ke pengadilan dibandingkan warga Filipina asli. Triyogo memastikan, esok hari baru bisa diperoleh keputusan yang jelas mengenai masalah pembebasan ketiga warga Indonesia tersebut. Sementara itu dihubungi terpisah juru bicara Kepolisian Filipina Kolonel Espina mengatakan pihaknya hingga Senin (25/3) malam, belum menerima surat perintah pembebasan dari Pengadilan Filipina. “Kami belum menerima (surat pembebasan) dari pengadilan (Filipina). Tapi, kami akan segera membebaskan mereka (Tamsil, Agus dan Abdul) secepatnya setelah menerima surat tersebut,” tandasnya. Menurut Espina, ketiganya diperkenankan pulang ke Indonesia asalkan tidak tersangkut kasus lainnya. “Kami tidak bisa berbuat banyak kecuali membebaskan mereka secepatnya,” katanya. Seperti diketahui Agus Dwikarna, Tamsil Linrung, dan Abdul Jamal Balfas, ditangkap di bandara Internasional Ninoy Aquino, Manila dengan tuduhan kasus imigrasi dan kasus kriminal. Untuk kasus imigrasi, kepolisian Filipina menuduh mereka masuk secara ilegal karena nama mereka tidak tercatat dalam daftar imigrasi Filipina. Sementara untuk kasus kriminal, mereka dituduh membawa bahan peledak jenis C4 (militer). (Faisal/Andree Priyanto)
Iklan
