TEMPO Interaktif, SOLO: Setelah dikarantina selama dua malam di Hotel Riyadi Solo, 34 anggota FPDIP DPRD Jawa Tengah, Kamis (24/7) subuh tadi berangkat ke Semarang untuk mengikuti pemilihan gubernur. Mereka diberangkatkan dengan menggunakan dua buah bus Apollo yang disewa khusus untuk anggota F-PDIP. Sekitar 500 aparat polisi memberikan pengawalan terhadap mereka.
Ratusan aparat sebagian besar berasal dari pasukan Dalmas (pengendali massa) Perintis seluruh Polres yang ada di wilayah Surakarta. Mereka diberangkatkan dengan menggunakan tiga truk polisi mengiringi bus yang ditumpangi anggota dewan. Selain itu, terlihat pula pasukan brimob bersenjata lengkap ikut memberikan pengawalan. "Kalau dihitung total ya sekitar 500-an, termasuk pengamanan tertutup," ujar seorang perwira di Polresta Solo.
Ketatnya pengawalan tersebut mengingatkan ketika Polwil Surakarta mendapat tugas mengawal Muchlas alias Ali Gufron, tersangka pelaku Bom Bali yang ditangkap di Klaten. Kepala Polwil Surakata Kombes Hasyim Irianto sendiri yang memimpin pengawalan anggota DPRD Jawa Tengah tersebut. "Pengawalan ini sebagai antisipasi terhadap hal yang tak diinginkan, misalnya pencegatan dari kelompok tertentu," ujar Hasyim.
Ikut dalam rombongan tersebut Ketua DPP PDIP yang juga Ketua Pelaksana Harian (PLH) DPD PDIP Jawa Tengah Gunawan Wirosarajo dan Wakil Sekjen DPP PDIP Mangara Siahaan. Sejumlah satgas PDIP juga ikut memberikan pengawalan ketika anggota F-PDIP naik ke atas bus, namun mereka tidak ikut dalam iring-iringan ke Semarang. "Kesepakatan dengan aparat, pengawalan dilakukan oleh polisi, Satgas dilarang karena memang bukan tugasnya," ujar Dansatgas PDIP Solo, St Hendratno.
Menurut Kapolwil, tidak semua polisi yang dikerahkan mengawal hingga Semarang. Sebagian diantaranya hanya mengantar sampai di perbatasan dan selanjutnya pengawalan dilakukan oleh Polwil Semarang. Personel yang tidak sampai Semarang akan disiagakan di Sruwen, daerah perbatasan Solo-Semarang. Jalur Solo - Semarang dinyatakan sebagai Siaga I oleh Kapolda Jawa Tengah Irjen Didi Widayadi.
Sumber di Kepolisian menyebutkan sejak Rabu (23/7) malam berhembus kabar pendukung Mardijo akan mencegat anggota F-PDIP di daerah perbatasan. Meski Kapolwil membantah, namun tak urung isu tersebut membuat polisi mengerahkan ratusan anggotanya. "Tidak benar. Itu hanya isu. Buktinya sampai di Semarang semuanya lancar saja," ujar Kapolwil ketika dihubungi Tempo News Room.
imron rosyid-Tempo News Room