Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Piramida yang Masih Lemah

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:BAYANGAN akan lemahnya industri komponen mobil bukan sekarang saja timbul. Tetapi muncul setiap kali kita mencoba mengedepankan keinginan untuk mempunyai industri yang kokoh. Bayangan itu mau tak mau sekarang muncul lagi karena tiba-tiba pemerintah mencanangkan kebijakan pengembangan mobil nasional yang sama sekali baru, atau lain, dibanding sebelumnya. Yaitu ketika tiba-tiba sedan dijadikan proyek mobil nasional. Karena baru, atau lain dari sebelumnya, pendukungnya pun baru, karena sebelumnya belum dikembangkan. Pendukung itu adalah industri komponen.

Komponen yang manakah yang masih lemah itu? Tentang ini pengamat otomotif Soehari Sargo dan Ketua Gaikindo Herman Latif memberikan gambaran yang cukup jelas. Andaikan struktur industri otomotif digambarkan sebagai piramida, ujung paling atas dan penting serta menjadi penggerak dari yang lain adalah industri utama. Industri utama inilah pembuat tiga produk pokok dari setiap jenis mobil. Pertama, platform, rangka dasar untuk meletakkan roda, kemudi, bodi, dan exel. Kedua, power train, inti dari mesin mobil seperti engine dan transmisi. Ketiga, body Shell.

Di bawah industri utama di dalam gambaran piramida adalah industri komponen khusus. Misalnya, piston, karburator, transmisi. Salah satu sifat yang membatasi industri komponen khusus adalah, ia hanya bisa berproduksi dengan spesifikasi sesuai permintaan industri utama. Dengan kata lain, biasanya setiap merk mempunyai pabrik komponen khusus sendiri, yang produknya hanya untuk mendukung industri utamanya.

Meski, di Indonesia pernah dicoba diproduksi komponen khusus yang bersifat lintas merk. Yaitu ketika Mitsubishi (Krama Yudha Tuga Berlian) bekerja sama dengan Suzuki (Indomobil), yang antara lain menghasilkan Suzuki Futura. Jenis ini diproduksi dengan mesin Mitsubishi dan bodi Suzuki. Menimbulkan pertanyaan, kenapa merk-merk lain tak mencobanya juga.

Di bawah itu adalah industri komponen umum (universal). Sesuai dengan namanya, komponen yang dihasilkan oleh industri ini bisa digunakan di semua merek. Misalnya saja ban, atau kabel. Struktur yang paling bawah adalah industri bahan baku, seperti baja, juga keramik.

Di Jepang, Amerika, atau Korea Selatan, sebuah industri utama rata-rata bisa memenuhi kebutuhan pembuatan mobil sampai 33%. Sebabnya antara lain, industri utama itu sama dengan industri otomotifnya.

Tapi di Indonesia, para ATPM pada mulanya sepenuhnya hanya berperan sebagai agen penjualan. Sekarang, persisnya sejak ATPM juga didorong untuk menjadi produsen, ATPM pun tak bisa menjadi produsen secara utuh. Sebab ATPM kemudian mendirikan perusahaan yang khusus untuk merakit (assembler. Astra International misalnya, mendirikan Toyota Astra Motor, dan Krama Yudha mendirikan Krama Yudha Kusuma Motor sebagai pabrik perakitannya. Sedangkan untuk membuat komponennya, Astra mendirikan Multi Astra dan Toyota Engine.

Dengan struktur seperti ini masing-masing perusahaan, meskipun di dalam payung grup yang sama, mempunyai keterbatasan untuk bertanggung jawab dalam mengembangkan sebuah industri yang utuh. Jadi ATPM hanya menjadi semacam koordinator produksi, yang tugasnya mencari komponen (dari impor, atau dibeli dari produsen domestik, atau memproduksi sendiri) untuk diserahkan kepada perakit, dan kemudian menyalurkannya kepada distributor setelah menjadi kendaraan.

Jadi, kata Herman Latif, ketua Gaikindo itu, tak ada satu lembaga yang bertanggung jawab untuk mengembangkan teknologi rekayasa. Tentang berapa kemampuan setiap ATPM memenuhi sendiri kebutuhan komponennya, terutama komponen khusus, pengamat otomotif Sargo berani mengatakan "masih sangat kecil, bahkan masih ada yang nol."

Dengan kerangka yang berbeda ini maka agak sulit menilai semaju apakah industri kita sekarang. Tapi kalau pemilahan yang dibuat Sargo bisa dipakai --menilai dari dua sisi: sisi teknologi rekayasa dan sisi produksi (manufacturing) -- paling tidak ada satu sisi yang tak terlalu mengecewakan, yaitu sisi produksi.

Satu-satunya penilaian yang komprehensif tentang ini dibuat pada tahun 1985 ketika Bank Dunia mensponsori studi tentang industrialisasi di Indonesia (otomotif hanya salah satu bagian). Menurut Sargo, kalau skala penilaiannya berkisar antara 1 sampai 10, pada waktu itu sisi produksi sudah diberi nilai 7. Yang mengecilkan hati adalah sisi rekayasa, waktu itu hanya dinilai 2. Bagaimana perkembangannya sekarang? "Kalaupun bergeser hanya sedikit sekali," kata Sargo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tampaknya, yang akan dilakukan PT Timor Putra Nasional adalah menjadi industri utama ini. Artinya, ia juga akan membuat sendiri platform, power train, dan body shell-nya. Karena semua merek mobil mempunyai spesifikasi sendiri untuk komponen khusus (atau komponen internalnya), itu berarti PT Timor juga harus mengembangkan sendiri industri komponen khusus, karena mobil Timor memang mempunyai spesifikasi sendiri.

Soehari Sargo menafsirkan Inpres 2/1996 memberikan dasar hukum yang memungkinkan Timor untuk menempuh cara pelaksanaan industri tanpa membelah dirinya menjadi perusahaan-perusahaan yang terpisah seperti yang selama ini dilakukan ATPM tadi. Jadi, pembuatan komponen, assembling, dan manufacturing dilakukan di bawah satu atap PT Timor tadi Jika itu berjalan, Sargo menilai Timor akan lebih efisien karena tidak perlu banyak birokrasi perusahaan dan tak perlu mengeluarkan pajak untuk banyak perusahaan.

Hanya saja, dari sisi manajemen dan penguasaan teknologi, kemampuan PT Timor pantas diragukan. Itu dikatakan oleh peneliti dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi, UI, Sri Mulyani Indrawati.

Sebetulnya bukan cuma dalam soal komponen khusus kita ketinggalan. Dalam hal komponen umum dan industri bahan baku pun begitu. Menurut Herman Latif, dewasa ini industri komponen umum kita baru bisa memenuhi 7 sampai 12% kebutuhan industri mobil sedan. Artinya, sebesar itu pulalah komponen umum dan industri bahan baku yang bisa diharapkan untuk memasok kebutuhan mobil Timor.

Tentang mengapa industri penunjang otomoti juga terlambat, ceritanya memang panjang. Awalnya, adalah pilihan kebijakan itu sendiri yang membolehkan pengusaha hanya menjadi agen penjualan mobil buatan luar negeri. Akibatnya mereka tak berpikir untuk menjadi produsen. Yang penting, dagangannya laku dan mendapat untung besar. Setelah ada keinginan untuk mengembangkan industri pun, yaitu pada akhir 1970-an, yang dipilih masih substitusi impor. Konsekuensinya, pengembangan industri pendukung kurang mendapat perhatian.

Pada kenyataannya, sampai sebelum tahun 1993, industri komponen mobil masih masuk daftar negatif investasi. Menurut Herman Latif, kalaupun ada izin investasi untuk suatu komponen, itu pun hanya satu. Tak ada izin kedua. Baru setelah deregulasi Juni 1993 pintunya dibuka. Tapi, industri yang ada sudah terlanjur tak kompetitif.

Alasan lain yang dipandang lebih penting oleh para anggota Gaikindo adalah volume pasar. Pasar yang kecil tak memungkinkan investor berani. Menurut Herman Latief, sebuah merek baru akan impas mengembangkan industri komponen inti sendiri kalau volume produksi atau volume pasarnya minimal mencapai 50 ribu unit per tahun. Soehari Sargo malah menunjuk angka yang lebih tinggi lagi. Katanya, untuk bisa mengembangkan industri mobil yang kuat paling tidak harus ada pasar yang mampu menyerap 200 ribu unit. Untuk perbandingan, seluruh penjualan mobil di Indonesia dalam tahun lalu baru mencapai 380 ribu unit, dari semua merek.

Kebijakan pemerintah, itikad pengusaha, dan pasar rupanya menjadi kuncinya. []


(Suwardi)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

4 menit lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?


Piala Asia U-23 2024: Timnas Indonesia vs Korea Selatan, Duel Shin Tae-yong dan Hwang Sun-hong

4 menit lalu

Shin Tae-yong dan Hwang Sun-hoong. Nurphoto/Sopa Images
Piala Asia U-23 2024: Timnas Indonesia vs Korea Selatan, Duel Shin Tae-yong dan Hwang Sun-hong

Timnas Indonesia bertemu Korea Selatan di perempatfinal Piala Asia u-23 2024. Ini profil Shin Tae-yong dan Hwang Sun-hong


Rumah Contoh Relokasi PSN Rempang Rampung, Warga: Kampung Kami Lebih Berharga

18 menit lalu

Badan Pengusahaan (BP) Batam, Kepulauan Riau (Kepri) menargetkan pembangunan empat unit rumah contoh di Kawasan Tanjung Banon bagi warga Rempang
Rumah Contoh Relokasi PSN Rempang Rampung, Warga: Kampung Kami Lebih Berharga

BP Batam menyampaikan pembangunan rumah contoh relokasi untuk warga terdampak PSN Rempang Eco-city sudah rampung. Masyarakat tempatan tegaskan menolak pindah


Dugaan Korupsi Dana Pensiun PT Bukit Asam, Kejati DKI Jakarta Kembali Tetapkan Satu Tersangka

20 menit lalu

Ilustrasi Ditangkap / Ditahan / Diborgol. shutterstock.com
Dugaan Korupsi Dana Pensiun PT Bukit Asam, Kejati DKI Jakarta Kembali Tetapkan Satu Tersangka

Total tersangka dugaan korupsi pengelolaan dana pensiun PT Bukit Asam yang telah ditahan oleh penyidik sebanyak enam orang.


Liga Inggris: Liverpool Kalah di Markas Everton, Jurgen Klopp Minta Maaf pada Suporter

22 menit lalu

Pelatihn Liverpool Jurgen Klopp. REUTERS
Liga Inggris: Liverpool Kalah di Markas Everton, Jurgen Klopp Minta Maaf pada Suporter

Manajer Liverpool, Jurgen Klopp, meminta maaf kepada para penggemar setelah timnya kalah 2-0 dari Everton dalam derby Merseyside Liga Inggris.


3,2 Juta Pemain Judi Online di Indonesia, Kenali Modus, Kategori, dan Sanksi Hukumnya

23 menit lalu

Ilustrasi Judi Online (Tempo)
3,2 Juta Pemain Judi Online di Indonesia, Kenali Modus, Kategori, dan Sanksi Hukumnya

Data PPATK menunjukkan sekitar 3,2 juta warga Indonesia yang bermain judi online. Berikut modus, kategori, dan jerat pasal hukum di KUHP dan UU ITE.


Unjuk rasa Pro-Palestina di Kampus-kampus AS Terus Berlangsung, Apa Penyebabnya?

24 menit lalu

Para pengunjuk rasa berkumpul di sudut Grove dan College Streets setelah sebuah perkemahan di Beinecke Plaza dibubarkan.  Demonstran pro-Palestina menyerukan Yale untuk menarik investasi dari produsen senjata militer, di New Haven, Connecticut, AS, 22 April 2024. REUTERS/Melanie Stengel
Unjuk rasa Pro-Palestina di Kampus-kampus AS Terus Berlangsung, Apa Penyebabnya?

Unjuk rasa Pro-Palestina mahasiswa di AS atas perang Gaza kian intensif dan meluas selama seminggu terakhir, termasuk di Yale dan New York University.


Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

28 menit lalu

Benjie Yap. Foto: Linkedin
Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.


Jokowi Tunjuk Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol di Merauke

30 menit lalu

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia saat ditemui usai melaksanakan Salat Idulfitri 1445 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. TEMPO/Adinda Jasmine
Jokowi Tunjuk Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol di Merauke

Pembentukan Satgas Gula dan Bioetanol tertuang dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 15 Tahun 2024. Bahlil jadi Ketua Satgas


Daftar 537 Pinjol Ilegal Terbaru yang Diblokir Satgas Pasti

33 menit lalu

Pesan penawaran pinjaman online yang ada di gawai saat rilis kasus di kantor Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, 15 Oktober 2021. ANTARA/Sigid Kurniawan
Daftar 537 Pinjol Ilegal Terbaru yang Diblokir Satgas Pasti

Satgas Pasti memblokir 537 pinjol ilegal, 48 pinjaman pribadi, dan 17 investasi ilegal pada periode Februari hingga 31 Maret 2024. Ini daftarnya.