Iklan
TEMPO Interaktif, Malang:Sampai Maret 2002, Dinas Kesehatan Kabupaten Malang menemukan tujuh orang penderita HIV. Tiga di antaranya sudah meninggal, dua orang menghilang, dan dua lagi masih dalam pantauan petugas. Ketujuh penderita itu berada tujuh kecamatan, yakni Gondanglegi, Ampelgading, Karangploso, Sumberpucung, Sumbermanjing Wetan, Kromengan, dan Kalipare. Dari tiga korban meninggal, satu di antaranya waria yang berasal dari Sumberpucung. Satu korban dari Desa Sitiarjo (Sumbermanjing Wetan) baru meninggal sekitar seminggu lalu. Sementara satu korban meninggal lainnya tercatat sebagai warga Karangploso. Tapi sejauh ini Dinas Kesehatan tidak mempunyai data pasti kapan mereka meninggal. Penemuan penderita HIV itu hanya kebetulan, ketika mereka sakit. Semula penderita dan keluarganya mengira cuma sakit biasa. Tapi ketika diketahui penyakit sebenarnya, ada penderita dan keluarganya yang mendadak enggan diperiksa dengan alasan amat malu bila sakitnya diketahui orang lain. “Itu yang menyebabkan kami kesukaran memantau mereka, termasuk kepastian kapan penderita yang meninggal,” kata Kepala Dinas Kesehatan Malang Dokter Tuti Haryanto, MARS, kepada Tempo News Room, Selasa (16/4) siang. Saat ini Dinas Kesehatan memantau dua penderita HIV yang tinggal di Gondanglegi dan Ampelgading. Dua orang penderita yang berasal dari Kalipare dan Kromengan sudah menghilang sehingga luput dari pantauan. Tuti mengaku sulit menemukan penderita HIV karena banyak lokalisasi yang tutup. (Abdi Purmono – Tempo News Room)
Iklan
