Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mengukuhkan Ketua Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi UGM Anggito Abimanyu menjadi Guru Besar Bidang Ekonomi pada hari ini, Selasa 4 Februari 2025. Wakil Menteri Keuangan dalam Kabinet Merah Putih saat ini tersebut menyoroti ekonomi syariah sebagai bentuk kepatuhan, cara hidup dan aktivitas bisnis yang membawa manfaat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anggito menerangkan ekonomi syariah adalah cabang ilmu ekonomi yang mengikuti hukum atau prinsip syariah Islam. Para pengikut ekonomi syariah disebutnya menjalankan cabang ilmu ekonomi ini dengan alasan kepatuhan atau kewajiban agama Islam, seperti halal, maslahat, dan tidak riba. Ada lagi yang, menurut dia, beranggapan ekonomi syariah adalah cara hidup berbagi, bersih dan sehat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sebagian orang juga percaya bahwa aktivitas bisnis dengan prinsip syariah dapat
menciptakan permintaan baru sehingga menghasilkan manfaat ekonomi bagi pelakunya,” kata Anggito dalam pidato pengukuhannnya.
Ia mengatakan memberikan perspektif kontekstual tentang epistemologi ekonomi syariah global yang telah ditorehkan selama ratusan tahun. Pria berusia 62 tahun ini juga mengatakan mencari tahu seberapa jauh kegiatan ekonomi syariah yang dijalankan karena faktor kepatuhan, sebagai cara hidup dan aktivitas bisnis yang membawa manfaat.
“Saya bukan ahli ekonomi syariah kelas dunia yang berjihad dalam menciptakan kesempurnaan keilmuan dalam bingkai kebijakan yang kokoh. Namun, setidaknya pendalaman dan pengalaman dalam ekonomi syariah baik konteks teori dan empiris tahunan berusaha mengikuti jejak mereka,” tutur Anggito.
Ditambahkannya, pertanyaan dasar para ahli ekonomi syariah adalah bagaimana mencapai keseimbangan ekonomi antara dunia materialistik dan spiritualistik secara majemuk. Dan, sebagai seorang muslim yang terus berproses, Anggito meyakini bahwa Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin--rahmat bagi alam semesta--juga mewujud dalam bentuk
bangunan ekonomi yang adil dan bermanfaat bagi setiap manusia, "terlepas dari keyakinan individual masing-masing,” kata dia.
Bertempat di Balai Senat Gedung Pusat UGM, pengukuhan Anggito Abimanyu sebagai Guru Besar dihadiri banyak pejabat dan mantan pejabat, menteri dan mantan menteri. Di antara yang hadir adalah mantan Wakil Presiden Boediono dan Ma'ruf Amin. Mantan pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD juga hadir. Begitu juga mantan Gubernur Jakarta dan mantan calon presiden Anies Baswedan, yang juga alumnus Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM.
Terlihat hadir pula Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan Wiranto. Selain tentu saja Menteri Koordinator Menteri Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia Pratikno yang adalah juga mantan Rektor UGM. ,
Sesama wakil menteri dalam kabinet saat ini juga mengikuti upacara pengukuhan. Mereka adalah Wakil Menteri Hukum Edward Omar Hiariej atau Eddy Hiariej dan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie.
Anggito sebelum berada di posisi Wakil Menteri Keuangan, sebelumnya pernah mejabat antara lain Direktur Jenderal Haji dan Umroh Kementerian Agama dan Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan.