Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Apakah Ada Atmosfer di Bulan Seperti di Bumi? Ini Penjelasannya

Penemuan air di Bulan mengubah pengetahuan yang selama ini berkembang.

12 April 2023 | 11.03 WIB

Ilustrasi bulan. REUTERS/Mike Blake
Perbesar
Ilustrasi bulan. REUTERS/Mike Blake

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang awam mengira Bulan hanya memiliki sedikit atmosfer atau bahkan tidak sama sekali. Nyatanya, penemuan air di Bulan mengubah pengetahuan yang selama ini berkembang tentang satelit alami Bumi tersebut. Studi terbaru mengonfirmasi bahwa Bulan memang memiliki atmosfer yang terdiri atas beberapa gas khusus, termasuk natrium dan kalium, yang tidak ada di atmosfer Bumi, Mars, ataupun Venus.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Jumlah udara dalam atmosfer Bulan sangat tipis jika dibandingkan dengan Bumi. Sebagai ilustrasi, setiap sentimeter kubik atmosfer Bulan hanya memiliki kurang dari 1 juta molekul. Bandingkan dengan di permukaan laut Bumi, makhluk hidup menghirup atmosfer yang mengandung 10.000 kuadriliun molekul dalam volume yang sama.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perbedaannya sangat besar, tapi karena itulah Bulan dianggap sebagai ruang hampa terbaik yang paling dekat dengan Bumi. Kerapatan atmosfer di permukaan Bulan sebanding dengan kerapatan pinggiran terluar atmosfer Bumi tempat Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) mengorbit.


Atmosfer Bulan Terbuat dari Apa?


Misi Apollo 17 (1972) mengerahkan instrumen yang disebut Eksperimen Komposisi Atmosfer Bulan (Lunar Atmospheric Composition Experiment atau LACE) di permukaan Bulan. Alat itu mendeteksi sejumlah kecil atom dan molekul termasuk helium, argon, serta mungkin neon, amonia, metana, dan karbon dioksida.

Para peneliti NASA di Bumi menggunakan teleskop khusus yang menghalangi cahaya dari permukaan Bulan sehingga mampu membuat gambar pancaran dari atom natrium dan kalium di atmosfer Bulan ketika diberi energi oleh matahari. Namun, NASA hanya memiliki sebagian dari daftar zat yang membentuk atmosfer Bulan.


Perkiraan Adanya Atmosfer di Bulan


Menurut NASA, ada beberapa sumber gas di atmosfer Bulan. Kumpulan gas itu termasuk foton energi tinggi dan partikel angin matahari yang menumbuk atom dari permukaan Bulan, reaksi kimia antara angin matahari dan material permukaan Bulan, penguapan material permukaan, material yang terlepas dari dampak komet dan meteoroid, serta pelepasan gas dari interior Bulan. Belum diketahui sumber dan proses mana yang penting bagi Bulan.


Kemungkinan menarik lainnya telah menggugah minat para peneliti dengan ditemukannya endapan es yang signifikan di kutub Bulan. Ini seperti yang ditemukan dari misi Lunar Crater Observation and Sensing Satellite (LCROSS) dan Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO). Atau temuan hamburan tipis molekul air oleh Chandrayaan X-Ray Observatory. Atmosfer Bulan mungkin memainkan peran kunci dalam potensi siklus air di sana dan memfasilitasi pengangkutan molekul air antara daerah kutub dan garis lintang yang lebih rendah.

Astronot Harrison Schmitt berdiri dekat batuan raksasa di permukaan Bulan. NASA/telegraph.co.uk


Dengan kata lain, Bulan mungkin tidak hanya lebih basah dari yang pernah diduga, tetapi juga lebih dinamis. Salah satu perbedaan kritis antara atmosfer Bumi dan Bulan adalah bagaimana molekul atmosfer tersebut bergerak.

Gerakan molekul atmosfer padat di permukaan Bumi didominasi oleh tumbukan antar molekul. Namun, karena atmosfer Bulan sangat tipis, atom dan molekul hampir tidak pernah bertabrakan. Mereka bebas mengikuti jalur busur yang ditentukan oleh energi serta tarikan gravitasi Bulan.


Jenis Atmosfer Bulan


Secara teknis, jenis atmosfer tipis bebas tumbukan yang memanjang sampai ke tanah seperti di Bulan disebut sebagai “eksosfer batas permukaan”. Para ilmuwan percaya bahwa atmosfer jenis itu mungkin paling umum di tata surya.


Merkurius, asteroid yang lebih besar, sejumlah satelit dari planet raksasa, hingga objek di Sabuk Kuiper di luar orbit Neptunus mungkin juga memiliki eksosfer batas permukaan. Terlepas dari betapa umum jenis atmosfer ini, masih sedikit yang diketahui tentangnya. Di sinilah Bulan berperan dalam menyediakan jawaban atas hal tersebut.


Penelitian Lanjutan NASA


Pada 2013, NASA meluncurkan Lunar Atmosphere and Dust Environment Explorer (LADEE) sebagai upaya berkelanjutan untuk menentukan komposisi dan struktur atmosfer Bulan yang lemah. NASA juga hendak memahami bagaimana perubahan atmosfer Bulan seiring waktu akibat dari kondisi eksternal yang bervariasi.


Di sisi lain, peluncuran LADEE turut dipicu oleh meningkatnya minat sejumlah negara terhadap Bulan. Misi masa depan dapat secara signifikan berdampak pada komposisi alami atmosfer Bulan. Sedangkan misi terkini NASA, seperti diketahui, adalah kembali ke Bulan, membangun pangkalan untuk manusia di sana. Misi ini telah diawali oleh misi tk berawak Artemis 1 yang telah meluncur dan kembali lagi pada akhir 2022 lalu.

NIA HEPPY, SYAHDI MUHARRAM  (SUMBER: NASA)



close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus