Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Begini Inovasi Teknologi Bayi Tabung Sejak 45 Tahun Lalu

Bayi tabung adalah proses pembuahan atau pertemuan antara sel sperma dengan sel telur dan terjadi dalam sebuah tabung kaca, bukan di tuba fallopi.

25 Juli 2023 | 17.47 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tahukah Anda, 45 tahun lalu program bayi tabung berhasil membuat wanita melahirkan seorang bayi perempuan cantik bernama Louise Brown. Penelitian mengenai bayi tabung ini sebenarnya telah dilakukan sejak 1966 silam, namun percobaan pertamnya baru dilakukan pada 1978 yakni pada pasangan Lesley dan Peter Brown.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Istilah bayi tabung sendiri memang lebih populer bila dibandingkan dengan In Vitro Fertilization (IVF) atau fertilisasi in vitro. Proses ini disebut dengan bayi tabung sebab terjadi proses pembuahan atau pertemuan antara sel sperma dengan sel telur dan terjadi dalam sebuah tabung kaca, bukan dakam tuba fallopi. Program bayi tabung dilakukan pada perempuan yang mengalami kerusakan tuba fallopi atau perempuan dengan tuba fallopi yang tersumbat. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Masalah lain yang dapat menyebabkan seseorang melakukan program bayi tabung adalah perempuan yang tidak dapat mengalami pembuahan alami karena endometriosis, disfungsi ovulasi dan kesuburan tanpa penyebab jelas. Serta pada laki - laki dengan kelainan oada sperma atau masalah - masalah kekebalan. 

Program IVF ini menggunakan hormon yang kemudian disuntikkan guna menghasilkan lebih banyak telur dan meningkatkan peluang hamil. Setelah telur matang dan mencapai ukuran yang diinginkan, telur - telur itu akan dikumpulkan menggunakan jarum khusus yang ditempel pada alat ultransonografi yang dimasukkan melalui vagina. Setelah itu telur dikeluarkan dari kulitnya. Ketika kulit sudah tidak ada, sel sperma diletakkan pada telur agar terjadi pembuahan. Bila pembuahan terjadi, maka zygot akan tumbuh dan berkembang menjadi embrio. Kemudian setelah pembelahan selama 5 hingga 6 hari, embrio dipindahkan pada uterus, dan sekanjutnya menempel pada dinding uterus. 

Mengutip dari sebuah buku berjudul "Bayi Tabung - Menanti Kelahiran" dijelaskan bahwa ada beberapa inovasi dari teknologi bayi tabung diantaranya adalah :

1. Blastosis

Blastosis merupakan kegiatan untuk mengukur embrio hingga 5 - 6 hari untuk mencapai fase blastosis untuk seleksi embrio dengan lebih baik. Sehingga hanya perlu mentransfer satu embrio saja untuk menghindari kehamilan kembar. 

2. Assisted hatching

Assisted hatching merupakan kegiatan menyayat cangkang embrio untuk membantu sehingga tentikel dapat keluar. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan peluang kehamilan. 

3. Vitrifikasi 

Vitrifikasi adalah kegiatan membekukan embrio dengan waktu yang lebih cepat. Embrio beku tetap akan tumbuh menjadi janin jika dipindah dalam rahim. 

4. Tes Hormon Antimullerian

Tes ini berupa tes darah dengan sampel darah lebih sedikit untuk mengukur kadar hormon Antimullerian. 

5. IMSI

IMSI merupakan kependekan dari Intra Morphological Selected Sperm Injection yang merupakan proses injeksi sperma dengan zoom 6.000 kali kemudian ditusukkan dengan menghindari titik cidera oocyte guna memperbaiki fertilisasi pada pasien dengan sperma buruk atau pasien yang pernah keguguran.

Pilihan editor : Teknologi Ini Bantu Tingkatkan Keberhasilan Kehamilan Melalui Program Bayi Tabung

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus