Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Berburu Gerhana Matahari Total 20 April, Tim ITERA Bertolak Hari Ini

Tak terkecuali Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Lampung sudah mempersiapkan tim untuk mengamati Gerhana Matahari Hibrida 20 April 2023.

14 April 2023 | 04.00 WIB

Peneliti UPT Observatorium Institut Teknologi Sumatera (ITERA) melakukan pantauan fenomena gerhana bulan total melalui monitor secara "live streaming" pada wilayah Amerika di Kampus ITERA Lampung Selatan, Lampung, Selasa 8 November 2022. Pengamatan gerhana bulan total di wilayah Lampung tidak dapat terlihat karena tertutup awan mendung. ANTARA FOTO/Ardiansyah
Perbesar
Peneliti UPT Observatorium Institut Teknologi Sumatera (ITERA) melakukan pantauan fenomena gerhana bulan total melalui monitor secara "live streaming" pada wilayah Amerika di Kampus ITERA Lampung Selatan, Lampung, Selasa 8 November 2022. Pengamatan gerhana bulan total di wilayah Lampung tidak dapat terlihat karena tertutup awan mendung. ANTARA FOTO/Ardiansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Tak terkecuali Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Lampung sudah mempersiapkan tim untuk mengamati Gerhana Matahari Hibrida 20 April 2023. Lokasi pengamatan yang dituju adalah Timor Leste. Negara tetangga eks provinsi RI itu memang termasuk yang akan dilintasi oleh fenomena Gerhana Matahari Total nanti. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Itera mengusung ekspedisi yang diberi nama "Aruna Leste" yang memiliki makna 'Mengejar Matahari ke arah timur'. Observatorium Astronomi ITERA Lampung  (OAIL) bekerja sama dengan beberapa lembaga nasional maupun internasional seperti IAU-OAO Timor Leste, UNTL, Persekutuan Astronomi Brunei Darussalam, Viet-Astro dari Vietnam, dan UNDANA.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami akan berangkat dari Lampung, 14 April 2023, transit di Jakarta,” kata satu dari lima anggota tim ekspedisi, Aditya Abdillah Yusuf, lewat aplikasi pesan WhatsApp, Rabu 13 April 2023. Dari Jakarta ke Kupang lewat udara pada 15 April dan dilanjutkan perjalanan darat dengan bus antar negara--moda transportasi yang baru diresmikan jalurnya pada 30 Maret lalu.

Adapun titik lokasi pengamatan sudah juga dipilih, yakni Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste. Tim ekspedisi juga merancang edukasi publik mengenai matahari di sekolah-sekolah di sekitar lokasi pengamatan. Mereka juga membawa bekal stok kacamata matahari untuk dibagikan ke publik untuk digunakan saat hari pengamatan. "Mungkin sekitar 100 buah,” kata Aditya. 

Acara pelepasan tim ekspedisi Aruna Leste sudah dilaksanakan pada Rabu dipimpin Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Khairurrijal. Sedang empat anggota tim selain Aditya adalah Hakim L. Malasan, astronom ITB juga Kepala OAIL 2018-2022; Deni Okta Lestari, Koordinator Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan Itera; Hendra Agus Prastyo, dosen Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan; dan Ketua Ekspedisi Alfiah Rizky, dosen program studi ama sains atmosfer dan keplanetan, peneliti instrumentasi.


Gerhana Matahari Hibrida

Fenomena Gerhana Matahari Hibrida akan terjadi pada hari Kamis, 20 April 2023. Saat Gerhana Matahari Hibrida, satu daerah yang dilewati “antumbra” akan terjadi Gerhana Matahari Cincin (GMC) dan daerah yang dilewati oleh “umbra” akan terjadi Gerhana Matahari Total (GMT).

Gerhana Matahari Cincin akan terjadi di wilayah Samudera Hindia dan Samudera Pasifik, sedangkan GMT terjadi di beberapa titik daratan yaitu Australia Barat, Timor Leste, Kisar, Papua, dan Biak.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus