Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Teknologi & Inovasi

Berita Tempo Plus

Berlarilah Agar Tak Lekas Tua

Berlari menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik sebesar 4 dan 3 mmHg.

21 April 2021 | 00.00 WIB

Peserta ikuti ajang lari maraton bertajuk candi ke candi melintas pelataran Candi Prambanan, Yogyakarta, 29 November 2015. Lomba dimulai dari pelataran Candi Brahma Prambanan melalui Candi Bubrah, Candi Sewu, Candi Lumbung, dan Candi Plaosan. TEMPO/Pius Erlangga
Perbesar
Peserta ikuti ajang lari maraton bertajuk candi ke candi melintas pelataran Candi Prambanan, Yogyakarta, 29 November 2015. Lomba dimulai dari pelataran Candi Brahma Prambanan melalui Candi Bubrah, Candi Sewu, Candi Lumbung, dan Candi Plaosan. TEMPO/Pius Erlangga

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • Berlari menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik sebesar 4 dan 3 mmHg.

  • Pengerasan arteri adalah proses normal dalam penuaan.

  • Penilaian termasuk pengukuran tekanan darah dan kekakuan aorta.

Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of American College of Cardiology menunjukkan banyak manfaat yang didapat bagi kesehatan dari berlari, khususnya maraton. Hal itu berkaitan dengan penurunan tekanan darah dan pengerasan aorta.

Dari segala rentang usia, manfaat terbesar paling terlihat ada pada usia lebih tua. “Kuncinya tetap aktif,” kata Charlotte H. Manisty dari Institute of Cardiovascular Science di University College London dan Barts Heart Center di London, Inggris.

“Studi kami menyoroti pentingnya mengubah gaya hidup untuk memperlambat risiko terhadap penuaan. Tak pernah ada kata terlambat seperti dibuktikan oleh pasien kami yang lebih tua,” ucap Manisty.

Pengerasan arteri adalah proses normal dalam penuaan. Tapi dampaknya cukup fatal, yakni meningkatnya risiko penyakit kardiovaskular, tekanan nadi, dan kelebihan ventrikel, yang berhubungan dengan demensia, penyakit kardiovaskular, serta ginjal.

Obat tekanan darah tinggi dapat memodifikasi kekakuan arteri pada penderita penyakit jantung. Tapi sayangnya kebanyakan penyakit kardiovaskular pada penderita tidak didahului oleh didiagnosis tekanan darah tinggi.

Para peneliti menggunakan kohort dari 138 pelari maraton sehat dan pelari pertama kali dalam London Marathon. Mereka memeriksa peserta sebelum dan setelah lomba untuk melihat apakah pengerasan aorta terkait dengan usia dapat diperbaiki dengan berlari.

Para peserta yang dipilih adalah mereka yang tak memiliki riwayat medis ataupun jantung. Rata-rata berusia 37 tahun dan 49 persen laki-laki. Para peneliti melakukan pengukuran sebelum pelatihan dimulai, yakni enam bulan sebelum maraton dan mengulanginya dalam tiga pekan setelah maraton.

Penilaian termasuk pengukuran tekanan darah dan kekakuan aorta menggunakan alat pencitraan resonansi magnetik kardiovaskular. Usia aorta biologis ditentukan dari hubungan antara usia peserta dan kekakuan aorta pada tiga tingkat aorta.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus