Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Teknologi & Inovasi

Bill Gates: AI Tak Gantikan Manusia Tapi Sebabkan 3 Hari Kerja Sepekan

AI mungkin tidak menggantikan manusia, tetapi memungkinkan 3 hari kerja dalam seminggu: Bill Gates

26 November 2023 | 09.49 WIB

Pendiri Microsoft Bill Gates bereaksi selama kunjungan dengan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dari Imperial College University, di London, Inggris, 15 Februari 2023. Justin Tallis / Pool via REUTERS
Perbesar
Pendiri Microsoft Bill Gates bereaksi selama kunjungan dengan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dari Imperial College University, di London, Inggris, 15 Februari 2023. Justin Tallis / Pool via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam pembicaraan baru-baru ini di podcast Trevor Noah, raksasa teknologi Bill Gates berbagi pemikirannya tentang bagaimana AI dapat mengubah pekerjaan kita. Ia percaya bahwa teknologi dapat mempersingkat waktu kerja dalam seminggu, mungkin hanya tiga hari, sehingga orang tidak perlu bekerja terlalu keras.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Dalam pembicaraan baru-baru ini di "What Now?" Trevor Noah podcast, raksasa teknologi Bill Gates berbagi pemikirannya tentang bagaimana kecerdasan buatan (AI) dapat mengubah pekerjaan kita. Gates percaya bahwa teknologi dapat menciptakan waktu kerja yang lebih singkat dalam seminggu, mungkin hanya tiga hari, sehingga orang tidak perlu bekerja terlalu keras.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gates berpendapat bahwa di masa depan, mesin dapat melakukan banyak tugas berbeda, seperti membuat sesuatu dan memasak. Ia berpendapat hal ini dapat menghasilkan tiga hari kerja dalam seminggu, yang memberikan cara kerja yang lebih seimbang dan santai bagi setiap orang. Pemimpin bisnis lainnya juga berpendapat bahwa kemajuan teknologi, khususnya AI, dapat mengubah cara kita biasanya bekerja.

“Jika pada akhirnya Anda mendapatkan masyarakat di mana Anda hanya harus bekerja tiga hari seminggu, mungkin itu tidak masalah,” kata Gates.

Meskipun Gates berharap dengan perubahan positif yang dapat dihasilkan oleh teknologi, dia juga menyadari kemungkinan masalah dengan AI. Dalam postingan blognya baru-baru ini, dia berbicara tentang perlunya berhati-hati dan etis saat menggunakan AI. Meskipun Gates tidak berpikir AI akan menyebabkan revolusi besar seperti Revolusi Industri, ia yakin hal ini bisa sama pentingnya dengan ketika komputer pribadi diperkenalkan.

Menariknya, Gates bukan satu-satunya yang berbicara tentang minggu kerja yang lebih pendek. Jamie Dimon, CEO JPMorgan, mengatakan menurutnya generasi pekerja berikutnya mungkin hanya bekerja 3,5 hari seminggu karena AI. Dimon juga menunjukkan bagaimana teknologi dapat membantu orang hidup lebih lama dan lebih sehat.

Gates, yang dulu menganggap tidur sebagai sesuatu yang malas, berbicara tentang bagaimana pandangannya berubah seiring waktu. Ia dulunya menyukai Microsoft sejak usia 18 hingga 40 tahun, namun kini ia percaya bahwa "tujuan hidup bukan hanya untuk melakukan pekerjaan." Pergeseran cara berpikir ini memunculkan pertanyaan yang lebih besar tentang peran pekerjaan dalam kehidupan kita dan bagaimana teknologi dapat mengubah cara kita memandang sesuatu.

Beberapa perusahaan di Amerika Serikat dan negara-negara lain sudah mencoba menerapkan empat hari kerja dalam seminggu, dan mereka mengatakan hal ini membuat hidup lebih baik bagi karyawan mereka. Seiring dengan kemajuan teknologi, diskusi mengenai masa depan dunia kerja dan bagaimana AI dapat mengubah keadaan kemungkinan akan mendapat lebih banyak perhatian, terutama dengan orang-orang berpengaruh seperti Gates dan Dimon yang berbagi ide mereka tentang budaya kerja yang lebih berfokus pada waktu luang.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Sunu Dyantoro

Sunu Dyantoro

Memulai karier di Tempo sebagai koresponden Surabaya. Alumnus hubungan internasional Universitas Gadjah Mada ini menjadi penanggung jawab rubrik Wawancara dan Investigasi. Ia pernah meraih Anugerah Adiwarta 2011 dan 2102.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus