Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

BMKG dan PVMBG Sebut Gempa Simeulue Akibat Aktivitas Megathrust

BMKG dan PVMBG menyebut gempa kuat bermagnitudo 5,9 yang mengguncang Simeulue, Aceh, Selasa 28 Mei 2024, akibat aktivitas megathrust.

30 Mei 2024 | 13.16 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa bumi kuat bermagnitudo 6,2 yang dimutakhirkan menjadi 5,9 mengguncang wilayah Kabupaten Simeulue, Aceh, Selasa 28 Mei 2024, pukul 18.52. Lokasi pusat gempa berada di Samudera Hindia bagian barat Pulau Sumatera atau sisi barat perairan Pulau Simeulue. “Kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas megathrust,” kata Hendra Gunawan, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) lewat keterangan tertulis, Rabu 29 Mei 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mekanisme lindu akibat aktivitas megathrust atau gempa besar itu adalah sesar naik bersudut landai yang berarah barat laut – tenggara. Sebelumnya, menurut catatan Badan Geologi, Pulau Simeulue telah beberapa kali mengalami kejadian gempa bumi merusak akibat aktivitas zona penunjaman yaitu pada 2002, 2006, 2008, 2010, 2012 dan 2020. Namun setelah gempa terbaru, sejauh ini belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan bangunan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) mencatat tingkat intensitas gempa di Simeulue itu berada pada kisaran IV MMI (Modified Mercalli Intensity). Skala IV menggambarkan gempa yang dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah dan beberapa orang di luar rumah saat siang hari hingga bisa memecahkan gerabah dan membuat jendela atau pintu berderik serta dinding berbunyi. Daerah yang terdampak guncangan gempa itu Nagan Raya, Aceh Barat, dan Simeulue.

Sedangkan guncangan pada skala III MMI terasa di daerah Aceh Barat Daya dan Aceh Selatan. Getaran dirasakan nyata di dalam rumah seakan ada truk yang berlalu. Guncangan lebih lemah terasa di Banda Aceh, Aceh Besar, Bireun, Aceh Tengah, Gayolues, dan Bener Meriah. 

Pusat gempa atau episenter berjarak sekitar 95 kilometer arah barat laut dari Sinabang, Aceh. Adapun kedalaman sumber gempa tergolong dangkal, yaitu 22 kilometer. “Gempa ini dipicu oleh adanya deformasi batuan di bidang kontak antar lempeng Indo-Australia dengan Eurasia dengan mekanisme yang merupakan ciri khas gempa megathrust,” kata Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG yang dikonfirmasi pada Kamis pagi, 30 Mei 2024. 

Menurut data Badan Geologi, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan Rawan Bencana gempa bumi tingkat tinggi. Pulau Simeulue pun tergolong rawan tsunami dengan potensi ketinggian air di garis pantai lebih dari 3 meter. Masyarakat diminta untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari petugas BPBD setempat sambil tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan dan tidak terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab. 

ANWAR SISWADI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus