Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah 23-25 September 2024

BMKG peringatkan potensi terjadinya cuaca ekstrem di Jawa Tengah pada 23-25 September 2024.

23 September 2024 | 13.41 WIB

Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memeriksa alat Actinograph untuk mengukur intensitas radiasi matahari di Taman Alat Cuaca BMKG Jakarta, Rabu, 11 Oktober 2023. BMKG memprediksi musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia akan berlangsung hingga akhir Oktober dan awal musim hujan terjadi pada awal November 2023. Tempo/Tony Hartawan
Perbesar
Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memeriksa alat Actinograph untuk mengukur intensitas radiasi matahari di Taman Alat Cuaca BMKG Jakarta, Rabu, 11 Oktober 2023. BMKG memprediksi musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia akan berlangsung hingga akhir Oktober dan awal musim hujan terjadi pada awal November 2023. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di sejumlah wilayah Jawa Tengah untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem pada Sebib-Rabu, 23-25 September 2024 yang dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Berdasarkan informasi dinamika atmosfer yang dirilis BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang pagi ini, potensi cuaca ekstrem itu dipicu oleh beberapa faktor, antara lain hangatnya suhu permukaan air laut di laut Jawa bagian utara," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo di Cilacap, Senin, 23 September 2024 yang dikutip Antara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Teguh, ada potensi penambahan massa uap air yang dapat meningkatkan aktivitas pertumbuhan awan konvektif. Selain itu, kondisi labilitas udara yang labil di wilayah Jawa Tengah turut mendukung proses konvektif pada skala lokal.

Kelembapan udara pada berbagai ketinggian yang cenderung basah berpotensi meningkatkan pembentukan awan konvektif (cumulonimbus) yang menjulang hingga ke lapisan atas. "Sejumlah faktor tersebut menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di beberapa wilayah Jateng pada hari Senin (23/9) hingga Rabu (25/9)," kata Teguh.

Wilayah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem pada hari Senin (23/9) meliputi Kabupaten Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Brebes, Tegal, Pemalang, Cilacap, Temanggung, Wonosobo, Magelang, Karanganyar, Sragen, Boyolali, Semarang, Grobogan, Demak, Kendal, Batang, dan sekitarnya.

Sementara wilayah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem pada hari Selasa (24/9) meliputi Kabupaten Banyumas, Banjarnegara, Purbalingga, Temanggung, Wonosobo, Cilacap, Pemalang, Pekalongan, Batang, Karanganyar, Sragen, dan sekitarnya.

Pada hari Rabu (25/9), cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Tegal, Temanggung, Wonosobo, Magelang, Karanganyar, Boyolali, Grobogan, Blora, Rembang, dan sekitarnya.

Mengenai prakiraan awal musim hujan di wilayah Jateng, kata Teguh, diprakirakan akan berlangsung Oktober. Akan tetapi, ada sejumlah wilayah Jateng yang memasuki awal musim hujan paling awal atau pada dasarian (10 hari) ketiga bulan September, yakni Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, dan Wonosobo bagian utara, sebagian Kabupaten Cilacap, Tegal, Pemalang, dan Pekalongan bagian selatan, serta sebagian kecil Kabupaten Banyumas bagian utara, Brebes, dan Temanggung. 

"Sementara wilayah yang paling akhir memasuki awal musim hujan atau pada dasarian kedua bulan November, yakni sebagian Kabupaten Rembang, wilayah timur Kabupaten Pati dan wilayah timur laut Kabupaten Jepara," tambah Teguh.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus