Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

BPOM Perpanjang Pengawasan Efek Vaksin Covid-19 Sinovac 3 Bulan Lagi

Perubahan itu diungkap Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang juga relawan uji klinis tahap tiga vaksin Covid-19 buatan Cina itu.

15 Desember 2020 | 07.07 WIB

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menunjukkan tanda suntik vaksin di puskesmas Garuda, kecamatan Andir, Bandung, Jawa Barat, Jumat 28 Agustus 2020. Ridwan Kamil mendapatkan penyuntikan pertama sebagai relawan pada uji klinis tahap III vaksin COVID-19 Sinovac. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Perbesar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menunjukkan tanda suntik vaksin di puskesmas Garuda, kecamatan Andir, Bandung, Jawa Barat, Jumat 28 Agustus 2020. Ridwan Kamil mendapatkan penyuntikan pertama sebagai relawan pada uji klinis tahap III vaksin COVID-19 Sinovac. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Bandung - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memperpanjang pengawasannya terhadap efikasi maupun efek samping vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech. Jika sebelumnya relawan uji klinis vaksin dijadwalkan diambil darahnya terakhir pada Desember ini, sekarang ditetapkan harus kembali cek darah pada Maret mendatang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Perubahan itu diungkap Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang juga relawan uji klinis tahap tiga vaksin Covid-19 buatan Cina itu. Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, menyampaikannya seusai menjalani pengambilan sampel darah di Puskesmas Garuda, Kota Bandung, Senin 14 Desember 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ada perubahan dari BPOM ternyata relawan vaksin Covid-19 Bio Farma ini harus dicek tidak hanya tiga bulan seperti bulan ini tapi juga saat enam bulan. Jadi, artinya kami harus diambil darah lagi pada Maret (2021)," katanya.

Menurut dia, kemungkinan besar pengumuman tentang berhasil atau tidaknya uji klinis tahap tiga vaksin Covid-19 itu terhadap relawan akan ikut mundur ke Maret 2020. "Karena BPOM ingin memastikan kandungan dari antibodi kami itu berlimpah di rentang waktu yang lebih panjang," kata Emil.

Ridwan Kamil mengatakan pada hari itu dirinya telah menjalani pengambilan sampel darah yang kedua tepat tiga bulan setelah penyuntikan dosis pertama--dari dua dosis--CoronaVac, vaksin Covid-19 buatan Sinovac. Dia mengaku kalau dirinya dan sejumlah pejabat pemerintah daerah lainnya yang terlibat uji klinis yang sama dalam kondisi sehat.

Termasuk mereka melaporkan tidak mengalami efek samping kesehatan. Ridwan Kamil bahkan mengaku berkali-kali melakukan tes usap (swab test) Covid-19 dan hasilnya selalu negatif. "Apakah karena faktor vaksin atau tidak belum bisa disimpulkan tapi yang kami rasakan itu faktanya," kata dia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus