Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mimpi Prancis, Jerman dan Spanyol mempunyai jet tempur siluman produksi sendiri mulai tampak nyata, setelah sempat tersendat-sendat. Masalah di awal perjalanan pembentukan Future Combat Air System atau FCAS terganggu oleh ketidaklancaran kerjasama penyiapan mesinnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun pabrikan Prancis Safran dan mitranya dari Jerman MTU Aero Engines dilaporkan mencapai kesepakatan pada mesin untuk jet tempur masa depan yang dikembangkan oleh Perancis, Jerman dan Spanyol itu, demikian dilaporkan laman Aerotime.aero, 28 November 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah pengembangan awal yang dipimpin oleh Safran, kedua perusahaan akan membuat usaha patungan untuk sertifikasi dan produksi.
Proyek FCAS sebelumnya diumumkan oleh pembuat jet Prancis, Dassault, Juni 2019. Ini adalah jet tempur generasi keenam, yang dirancang bersama raksasa pesawat Eropa Airbus, dan dijadwalkan terbang untuk pertama kalinya pada tahun 2026, demikian dikutip Popular Mechanics, baru-baru ini. Maket jet tempur sudah diluncurkan di Paris Air Show, pada saat Juni 2019 lalu.
Jet ini memiliki kanopi gelembung tinggi, menjanjikan visibilitas yang sangat baik kepada pilot. Pesawat memiliki dua mesin dan intake udara gaya F-35. FCAS tampaknya memiliki formasi yang meningkatkan volume interior pesawat dan memungkinkan lebih banyak ruang untuk bahan bakar dan senjata.
FCAS juga tampak seperti memiliki satu set stabilisator sudut rendah menggantikan tradisional, horizontal dan vertikal stabilizer terpisah, membuat pesawat lebih tersembunyi. Pesawat ini dipastikan akan menjadi satu-satunya jet dengan satu kursi.
Sebuah mockup kokpit, yang diposting di Twitter, tampaknya menunjukkan layar digital yang mengambil hampir seluruh ruang di depan pilot, memberikan banyak pandangan seperti peta. Kepala Biro London untuk Aviation Week & Space Technology Tony Osbourne mengatakan mockup FCAS terlihat 1/3 atau 1/4 lebih besar dari Rafale, jet tempur Prancis.
Sebagai jet tempur generasi keempat, Rafale membawa semua senjatanya serta beberapa bahan bakarnya atau peralatan khusus secara eksternal di sayap dan badan pesawat. Namun, pesawat tempur siluman dirancang membawa perlengkapan semacam itu untuk mempertahankan bentuk sehingga bisa anti-radar.
FCAS juga akan memiliki kemampuan untuk membawa senjata nuklir. Versi Perancis akan membawa rudal nuklir ASMP atau penggantinya. Sementara Jerman dan negara-negara NATO lainnya mungkin akan mensyaratkannya untuk bisa membawa bom nuklir B-61-12 Amerika terbaru.
FCAS akan memungkinkan negara-negara Eropa untuk melompati jet generasi kelima ketika mereka menggantikan jet generasi keempat Tornado dan Eurofighter. Jet generasi kelima memperkenalkan sistem siluman, menggabungkan data sensor ke dalam gambar yang koheren dari medan perang, dan kemampuan terbang di atas kecepatan suara.
Kemampuan jet generasi keenam umumnya tidak terdefinisi dengan baik, tapi dua kemampuan FCAS, kemampuan mengendalikan pesawat pengangkut jarak jauh dan kembali ke jaringan berbasis cloud untuk berkomunikasi, mengirim, dan mengambil data.
POPULAR MECHANICS | FLIGHT GLOBAL