Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sepanjang 2024 Indonesia akan nihil gerhana bulan maupun matahari. Menurut peneliti di Pusat Riset Antariksa Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Farahhati Mumtahana, ada lima gerhana bulan dan matahari yang akan terjadi pada tahun ini. “Sayang sekali untuk tahun ini tidak melintas di Indonesia,” katanya dalam diskusi daring Fenomena Astronomi 2024, Jumat, 5 Januari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Gerhana pertama, yaitu gerhana bulan penumbra pada 24-25 Maret 2024. Wilayah lintasannya kebanyakan di benua Eropa, Australia, Afrika, Amerika Utara dan Selatan, timur luat Asia, serta di Lautan Pasifik, Atlantik, hingga Antartika. Gerhana bulan penumbra tejadi ketika bulan melewati sebagian bayangan bumi. “Selama gerhana jenis ini (penumbra), bulan akan menjadi sedikit lebih gelap tetapi tidak sepenuhnya,” ujar Farahhati.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kemudian pada 8 April 2024 akan terjadi gerhana matahari total. Jalur lintasan gerhananya akan dimulai dari Samudra Pasifik kemudian melintasi Meksiko, Amerika Serikat bagian timur, dan Nova Scotia sebuah provinsi di Kanada. Di Amerika Serikat cukup banyak daerah yang dilintasi, di antaranya negara bagian Texas, Arkansas, Missouri, Illinois, Indiana, Kentucky, Ohio, Pennsylvania, New York, Vermont, New Hampshire, dan Maine.
Pengamat atau pemburu gerhana matahari total, menurutnya, bisa menjadwalkan untuk pergi ke lokasi lintasan sambil berlibur. Cara lain yaitu dengan melihat lewat siaran langsung atau live streaming peristiwa gerhana matahari total di Amerika Serikat.
Selanjutnya gerhana bulan sebagian atau parsial pada 17-18 September 2024. Daerah lintasannya di Eropa, sebagian Asia, Afrika, Amerika Utara dan Selatan, Lautan Pasifik, Atlantik, Samudera Hindia, dan Antartika. Adapun pada 2 Oktober 2024 akan terjadi gerhana matahari cincin. Lokasi yang akan dilintasi yaitu bagian selatan Amerika Utara, sebagian besar Amerika Selatan, Atlantik, dan Antartika. Kemudian gerhana bulan 17 Oktober menjadi penutup rangkaian gerhana sepanjang 2024.
Menurut Farahhati, kejadian gerhana bulan dan matahari telah bisa diprediksi sejak lama dan kini bisa dihitung dengan persis terkait daerah yang akan dilintasinya. Hingga puluhan tahun ke depan kejadian dan lokasi gerhana bulan dan matahari sudah bisa diketahui dari sekarang.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.