Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BERSIAPLAH memakai bahan bakar gas berbentuk bubuk. Ini setelah Andrew Cooper dan timnya di Universitas Liverpool, Inggris, berhasil menyulap gas metana menjadi bubuk metana. ”Gas metana itu terlihat seperti bedak, tapi oleskanlah pada kulit. Akan terasa dingin,” ujar Cooper.
Metana adalah hidrokarbon berbentuk gas yang paling sederhana dan paling melimpah. Jumlahnya 80-95 persen dari jumlah total gas di alam. Metana berasal dari makhluk hidup: rayap menyumbang metana 15 juta ton per tahun, hewan ternak 75 juta ton per tahun, dan pertanian 100 juta ton per tahun. Cadangan gas metana terbesar berada di dasar laut.
Bubuk metana, yang dibuat dengan mencampurkan gas metana dengan air kering, itu bakal menyederhanakan distribusi bahan bakar gas yang lumayan rumit. Selama ini distribusi gas dilakukan melalui pipa salur, melalui kapal tanker dengan terlebih dulu mengubah gas itu menjadi cair atau gas yang dipadatkan.
Sumber metana berasal dari makhluk hidup
Pertanian
100 juta ton per tahun.
Hewan ternak
75 juta ton per tahun
Rayap
15 juta ton per tahun
Bahan bakar gas memang tidak terlalu populer dibanding bahan bakar lainnya, seperti minyak dan batu bara. Tapi usaha manusia memanfaatkan gas sudah lama berlangsung:
900 SM
Gas pertama kali dimanfaatkan di Tiongkok. Gas disalurkan melalui pipa-pipa bambu lalu dimanfaatkan untuk penerangan.
1665
Produksi gas batu bara dilakukan secara modern untuk pertama kali di Inggris.
1792
Gas mulai dimanfaatkan untuk penerangan secara modern.
1780
Gas biru ditemukan.
1859
Perusahaan gas swasta Belanda yang bernama I.J.N. Eindhoven & Co. memperkenalkan penggunaan gas di Indonesia yang terbuat dari batu bara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo