Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Gerhana bulan terlama di abad ke-21 akan terjadi pada 27 Juli 2018. Gerhana penuh terjadi selama 1 jam 43 menit, sedangkan gerhana bulan sebagian terjadi selama 3 jam 55 menit. Sayangnya, peristiwa itu tidak bisa disaksikan dari Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Situs AJC, 2 Juli 2018, menyebutkan, gerhana akan terlihat di sebagian besar Afrika, Timur Tengah, Asia Selatan, dan Samudera Hindia. Seperti tertulis di laman Space, 26 Juni 2018, waktu gerhana diperkirakan akan berjalan pada pukul 15.30 EDT (pukul 2.30 WIB) hingga pukul 17.13 EDT (pukul 4.13 WIB). Sementara gerhana terbesar diperkirakan terjadi pada pukul 16.21 EDT (pukul 3.21 WIB).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Gerhana bulan dapat dilihat dengan mata telanjang, tidak seperti gerhana matahari.
Gerhana bulan terjadi ketika bulan masuk ke bayangan Bumi. Bulan akan terlihat berwarna merah tua atau coklat kemerahan saat gerhana. Itu karena sebagian sinar matahari yang menembus atmosfer Bumi membengkok di sekitar tepi planet dan jatuh ke permukaan bulan.
Udara bumi juga menyebarkan cahaya dengan panjang gelombang lebih pendek (dalam warna seperti hijau atau biru); yang tersisa adalah gelombang yang lebih panjang, ujung spektrum yang lebih merah.
Gerhana yang akan terjadi nanti bukanlah yang pertama tahun ini. Sebelumnya, gerhana bulan penuh juga terjadi pada akhir bulan Januari.
AJC | SPACE | MUHAMMAD ABI MULYA