Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Ibu Kota Baru, Jonan: Prioritaskan Energi Terbarukan

Sejak Presiden menetapkan lokasi ibu kota baru, Kementerian ESDM bersama PLN melakukan melakukan pemetaan kebutuhan energi listrik yang diperlukan.

1 September 2019 | 07.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah akan memprioritaskan energi terbarukan atau renewable energy untuk diterapkan di ibu kota baru. Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mendukung Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang membuat perencanaan ibu kota baru di Kalimantan Timur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Energi baru dan terbarukan akan mendapat prioritas. Tapi karena lead-nya ada di Bappenas, kami hanya mendukung saja,” kata Jonan di Gedung Pusat Universitas Gadjah Mada (UGM) akhir pekan ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jonan hadir di UGM memberi kuliah umum saat peluncuran buku “Freeport Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi” karya Fahmy Radhi.

Ia menyatakan, sejak Presiden menetapkan Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara menjadi lokasi ibu kota baru, Kementerian ESDM bersama PLN melakukan pemetaan kebutuhan energi listrik yang diperlukan.

Jika menggunakan asumsi pemindahan awal 180.000 aparatur sipil ditambah pendukungnya (keluarga dan lain-lain) dengan total 200.000 diperkirakan akan dibangun 500.000 hunian.

PLN, kata dia, sanggup memenuhi itu karena setiap tahunnya sebanyak 1,5 juta pemasangan sambungan baru. Namun yang perlu dipikirkan saat ini adalah sumber energi apa yang akan diterapkan di sana.

Di dua kabupaten itu merupakan lahan yang banyak menghasilkan batu bara dan gas alam. Namun kedua sumber energi ini diusahakan tidak diterapkan untuk memenuhi energi ibu kota negara baru itu.

“Penggunaan batu bara cukup di pembangkit tenaga listrik uap (PLTU) yang sekarang dipasok dari mulut tambang. Kita akan terapkan energi terbarukan,” ia menegaskan.

Ke depan, energi terbarukan bisa diambil dari arus laut, kemudian dari arus sungai besar yang banyak di Kalimantan Timur atau sinar matahari.

Tapi Jonan mengaku sumber energi terbarukan yang akan diterapkan di Kalimantan Timur sampai saat ini masih dalam kajian, termasuk dengan kapasitas yang dibutuhkan. “Saat ini kami menunggu instruksi. Untuk penentuan sumber energi yang dipakai memberi masukkan ke Bappenas,” kata Jonan.

MUH SYAIFULLAH

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus