Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Di kotak kaca panjang di Galeri Soemardja, Institut Teknologi Bandung, Bandung, tersebut, terdapat tiga rangkaian benda yang terpisah. Ada jalinan yang terdiri atas untaian kabel yang tersambung ke empat baterai kecil. Sementara pada rangkaian lain, kabel-kabelnya masuk ke dalam lima markisa muda yang dicelupkan ke dalam gelas berisi air dan kultur mikroba. Adapun rangkaian ketiga merupakan campuran dari keduanya, memakai baterai dan markisa.
Karya berjudul MFC—singkatan dari Microbial Fuel Cells—itu menunjukkan potensi pembangkit listrik tenaga mikroba. Bagian dari energi terbarukan. Meski, pada pengembangannya, hambatan internal kerap ditemukan sebagai akar permasalahan MFC. Fakta itu disederhanakan lewat tampilan alat ukur listrik pada masing-masing rangkaian. Energi yang dihasilkan dari baterai terbukti masih lebih besar daripada markisa bermikroba.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo