Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
HAMPIR seratus ilmiawan dari berbagai universitas dan industri
Amerika Serikat yang berhubungan dengan penerbangan dan
penelitian antariksa kini sibuk mempelajari ribuan data ilmiah
dan gambar, yang dikirim ke bumi oleh Voyager I dari
pertemuannya dengan planit terbesar di tatasurya, Jupiter.
Dimulai 15 Desember tahun lalu, ketika masih berada dalam jarak
80 juta kilometer dari Jupiter, Voyager I mengirim ke bumi
gambar televisi sampai pertengahan April ini. Kemudian tugasnya
dalam penelitian Jupiter diambil-alih oleh Voyager II.
Puncak penelitian yang dilakukan oleh Voyager l terjadi pada 5
Maret, ketika ia mendekati Jupiter dalam jarak 278.000 km, serta
mendekati bulan Io bahkan sampai 22.000 km. Voyager 1, yang
diluncurkan 1 September 1977 dan mempunyai kecepatan rata-rata
40. 000 km sejam, kini menuju titik pertemuannya dengan
Saturnus. Planit ke-6 dalam tatasurya ini akan didekatinya
sampai jarak 138.000 km pada 12 Nopember 1980.
Daerah luar (di luar orbit planit Mars) tatasurya dianggap oleh
kaum ilmiawan sebagai sumber data yang sangat penting tentang
matahari dan planit-planitnya. Planit yang terdekat dengan
matahari -- seperti Mercurius, Venus, Bumi dan Mars -- telah
mengalami evolusi selama 4 atau 5 milyar tahun. Sekarang
terlihat hasil terakhir dari proses evolusi yang berlangsung
selama ini. Sebaliknya proses evolusi pada planitplanit luar
tidak begitu pesat disebabkan terutama suhu yang sangat dingin,
sehingga masih terdapat kondisi hampir seperti pada awal
pembentukan tatasurya. Penelitian tentang ini akan sangat
berguna bagi pengetahuan tentang sejarah tatasurya.
Jupiter dan Saturnus serta 3 planit luar lainnya -- seperti
Uranus, Neptunus dan Pluto -- secara pokok berbeda dengan planit
"dalam", yang disebut planit terestrial (mirip bumi). Mereka
terutama terdiri dari helium dan hidrogen. Jupiter sendiri lebih
besar dari jumlah semua planit lainnya digabung jadi satu. Ia
mempunyai 13 atau 14 bulan (yang ke-14 baru saja ditemukan dan
masih dalam penelitian), 4 di antaranya menjadi sasaran
penelitian Voyager 1.
Ke-4 ini sering disebut bulan-bulan Galileo--karena Galileo
pertama menemukan satelit Jupiter itu dalam tahun 1610, dan
diberi nama olehnya -- yaitu Io, Europa, Ganymedes dan Callisto.
Bulan-bulan ini hampir sama besarnya dengan bulan kita,
berdiameter 3.000 (Europa) sampai lebih 5.000 km (Gamedes).
Bersama bulan-bulannya, Jupiter mengitari matahari dalam jangka
waktu 12 tahun dengan jarak hampir 5 kali jarak bumi dari
matahari.
Pertanyaan Terjawab
Kini gambar televisi berwarna Voager I tentang Jupiter dan
bulan-bulannya demikian jelasnya sehingga mengagumkan para
sarjana. Berkata Dr. Bradford A. Smith dari Universitas
Arizona, ketua tim penelitian gambar di Pasadena: "Kita dapat
menyaksikan arus atmosfir yang berbeda-beda komposisinya dan
bergerak dengan berbagai kecepatan keliling planit itu.
Arus-arus ini ternyata jauh lebih kompleks daripada yang kita
duga semula." Juga Dr. Carl Sagan dari universitas Cornell yang
menjadi anggota tim penelitian tersebut mengatakan: "Dalam waktu
dekat kita bisa menyimpulkan berbagai persoalan yang selama
ini masih menjadi pertanyaan Kesimpulan ini akan melampaui
impian kita yang terberani sekalipun." Carl Sagan, pengarang
buku The Cosmic Conection, terkenal karena "impian 1 yang
berani mengenai alam semesta.
Penemuan yang paling spektakuler adalah bahwa juga Jupiter
mempunyai gelang seperti Saturnus dan Uranus, dan ternyata
bulan Io merupakan planit vulkanis, di mana terdapat gunung api
yang masih aktif. Rahasia yang selama berabad-abad meliputi
Tanda Merah Raksasa, kini dijelaskan oleh Voyager I sebagai
suatu pusat siklon raksasa (3 kali diameter bumi). Para
ilmiawan belum dapat menjelaskan mengapa pusat siklon bisa
bertahan berabad lamanya dan tidak berpindah. Yang jelas ini
akan menambah pengetahuan manusia tentang gejala topan serupa
di bumi yang setiap tahun meminta korban jiwa dan harta yang
cukup besar.
Salah satu gejala yang juga menjadi problim para ahli selama ini
adalah "tabung radiasi" yang terdapat antara Io dan induknya
Jupiter. Voyager I telah mengukur sifat dan kekuatan radiasi.
Diduga bahwa tabung radiasi ini: menyebabkan diterimanya suara
gelombang radio yang aneh, yang membingungkan para ahli di tahun
1950-an.
Proyek Voyager I dan II didukung oleh dana sebesar $400 juta.
Pada tahap pertama ini telah diperoleh data dan gambar demikian
terperinci dan jelas sehingga dianggap biaya investasi tersebut
sudah kembali berlipat ganda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo