Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Jupiter Rupanya Pakai

Hasil misi Voyager I tentang Jupiter dan bulan-bulannya sangat jelas. Akan ada kesimpulan baru yang melampaui impian kita. Biaya investasi Voyager yang mahal itu sudah dianggap kembali.(ilm)

7 April 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

HAMPIR seratus ilmiawan dari berbagai universitas dan industri Amerika Serikat yang berhubungan dengan penerbangan dan penelitian antariksa kini sibuk mempelajari ribuan data ilmiah dan gambar, yang dikirim ke bumi oleh Voyager I dari pertemuannya dengan planit terbesar di tatasurya, Jupiter. Dimulai 15 Desember tahun lalu, ketika masih berada dalam jarak 80 juta kilometer dari Jupiter, Voyager I mengirim ke bumi gambar televisi sampai pertengahan April ini. Kemudian tugasnya dalam penelitian Jupiter diambil-alih oleh Voyager II. Puncak penelitian yang dilakukan oleh Voyager l terjadi pada 5 Maret, ketika ia mendekati Jupiter dalam jarak 278.000 km, serta mendekati bulan Io bahkan sampai 22.000 km. Voyager 1, yang diluncurkan 1 September 1977 dan mempunyai kecepatan rata-rata 40. 000 km sejam, kini menuju titik pertemuannya dengan Saturnus. Planit ke-6 dalam tatasurya ini akan didekatinya sampai jarak 138.000 km pada 12 Nopember 1980. Daerah luar (di luar orbit planit Mars) tatasurya dianggap oleh kaum ilmiawan sebagai sumber data yang sangat penting tentang matahari dan planit-planitnya. Planit yang terdekat dengan matahari -- seperti Mercurius, Venus, Bumi dan Mars -- telah mengalami evolusi selama 4 atau 5 milyar tahun. Sekarang terlihat hasil terakhir dari proses evolusi yang berlangsung selama ini. Sebaliknya proses evolusi pada planitplanit luar tidak begitu pesat disebabkan terutama suhu yang sangat dingin, sehingga masih terdapat kondisi hampir seperti pada awal pembentukan tatasurya. Penelitian tentang ini akan sangat berguna bagi pengetahuan tentang sejarah tatasurya. Jupiter dan Saturnus serta 3 planit luar lainnya -- seperti Uranus, Neptunus dan Pluto -- secara pokok berbeda dengan planit "dalam", yang disebut planit terestrial (mirip bumi). Mereka terutama terdiri dari helium dan hidrogen. Jupiter sendiri lebih besar dari jumlah semua planit lainnya digabung jadi satu. Ia mempunyai 13 atau 14 bulan (yang ke-14 baru saja ditemukan dan masih dalam penelitian), 4 di antaranya menjadi sasaran penelitian Voyager 1. Ke-4 ini sering disebut bulan-bulan Galileo--karena Galileo pertama menemukan satelit Jupiter itu dalam tahun 1610, dan diberi nama olehnya -- yaitu Io, Europa, Ganymedes dan Callisto. Bulan-bulan ini hampir sama besarnya dengan bulan kita, berdiameter 3.000 (Europa) sampai lebih 5.000 km (Gamedes). Bersama bulan-bulannya, Jupiter mengitari matahari dalam jangka waktu 12 tahun dengan jarak hampir 5 kali jarak bumi dari matahari. Pertanyaan Terjawab Kini gambar televisi berwarna Voager I tentang Jupiter dan bulan-bulannya demikian jelasnya sehingga mengagumkan para sarjana. Berkata Dr. Bradford A. Smith dari Universitas Arizona, ketua tim penelitian gambar di Pasadena: "Kita dapat menyaksikan arus atmosfir yang berbeda-beda komposisinya dan bergerak dengan berbagai kecepatan keliling planit itu. Arus-arus ini ternyata jauh lebih kompleks daripada yang kita duga semula." Juga Dr. Carl Sagan dari universitas Cornell yang menjadi anggota tim penelitian tersebut mengatakan: "Dalam waktu dekat kita bisa menyimpulkan berbagai persoalan yang selama ini masih menjadi pertanyaan Kesimpulan ini akan melampaui impian kita yang terberani sekalipun." Carl Sagan, pengarang buku The Cosmic Conection, terkenal karena "impian 1 yang berani mengenai alam semesta. Penemuan yang paling spektakuler adalah bahwa juga Jupiter mempunyai gelang seperti Saturnus dan Uranus, dan ternyata bulan Io merupakan planit vulkanis, di mana terdapat gunung api yang masih aktif. Rahasia yang selama berabad-abad meliputi Tanda Merah Raksasa, kini dijelaskan oleh Voyager I sebagai suatu pusat siklon raksasa (3 kali diameter bumi). Para ilmiawan belum dapat menjelaskan mengapa pusat siklon bisa bertahan berabad lamanya dan tidak berpindah. Yang jelas ini akan menambah pengetahuan manusia tentang gejala topan serupa di bumi yang setiap tahun meminta korban jiwa dan harta yang cukup besar. Salah satu gejala yang juga menjadi problim para ahli selama ini adalah "tabung radiasi" yang terdapat antara Io dan induknya Jupiter. Voyager I telah mengukur sifat dan kekuatan radiasi. Diduga bahwa tabung radiasi ini: menyebabkan diterimanya suara gelombang radio yang aneh, yang membingungkan para ahli di tahun 1950-an. Proyek Voyager I dan II didukung oleh dana sebesar $400 juta. Pada tahap pertama ini telah diperoleh data dan gambar demikian terperinci dan jelas sehingga dianggap biaya investasi tersebut sudah kembali berlipat ganda.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus