Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Awal pekan lalu, Oscar Pistorius, pelari paralimpik (penyandang cacat) asal Afrika Selatan mewujudkan impiannya bertarung dengan pelari normal. Tapi, hujan yang membasahi lintasan Don Valley Stadium di Sheffield, Inggris, membuat pelari 20 tahun ini menyentuh garis finis paling akhir. Toh, selisih waktunya dengan pemenang lomba hanya 2 detik.
Kecepatan Oscar bersumber pada teknologi kaki karbon yang dia pakai. Alhasil, pria yang kedua kakinya telah diamputasi di bawah lutut ini bisa bersaing dengan pelari normal. Ia bahkan bertekad ikut serta dalam Olimpiade 2008 di Beijing meski federasi atletik internasional (IAAF) sepertinya tak akan membiarkan Oscar tampil di Beijing.
Apa yang membuat Oscar bisa melaju cepat? Berikut perbandingan kaki normal dengan kaki karbon:
Hentakan kaki
Posisi tegak
Start
Otot Vs. Karbon
Perbandingan rekor kaki karbon dengan pelari normal (dalam detik).
Nomor lari | Rekor Olimpiade 2004 | Rekor Oscar | |
Pria | Wanita | ||
400 m | 44,00 | 49,41 | 46,34 |
200 m | 19,79 | 22,05 | 21,58 |
100 m | 9,85 | 10,93 | 10,01 |
Gadget Alarm Gempa
Alarm tsunami sudah biasa, tapi alarm gempa baru kali ini dibuat. EQGuard—demikian nama alat ini—dibuat oleh Sunshine Co. Ltd, Jepang. Fungsinya memberi peringatan gempa berdasarkan informasi Badan Meteorologi Jepang (JAMA) melalui jaringan internet.
Menjelang gempa datang, EQGUard mengeluarkan suara keras dan hitungan mundur 20 detik sebelum guncangan gempa. Gempa memang tak bisa diprediksi. Adapun 20 detik yang menjadi peringatan itu adalah selisih antara gempa awal dan gempa kedua. “Biasanya gempa awal tidak terlalu keras. Yang merusak adalah gempa kedua,” kata Kazuo Sasaki, Presiden Sunshine.
Tapi, jika pusat gempa berada tepat di bawah kaki, maka benda ini tidak ada gunanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo