Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
AKHIRNYA Microsoft tergoda juga menjamah bisnis telepon seluler yang sedang mekar. Selama ini raksasa komputer dari Amerika Serikat ini lebih dikenal sebagai pencipta peranti lunak sistem operasi Windows. Kini perusahaan yang didirikan oleh Bill Gates itu menjajal keberuntungan di jagat baru bersama Orange (perusahaan telkom Inggris) dengan meluncurkan SPV.
SPV bukan telepon genggam biasa. Ia lebih mirip sebuah komputer ukuran mini. Selain berfungsi sebagai telepon biasa, peranti elektronik ini juga bisa dipakai untuk memotret, menulis e-mail, dan?ini yang penting?menjelajahi jalur internet. Kalangan industri memberinya nama generik: smart phone.
Kelengkapannya pun canggih. SPV punya layar warna, perangkat lunak mirip Windows XP, dan prosesor yang cukup bertenaga menjalankan aplikasi penjelajah internet, surat elektronik, serta pesan singkat bergambar. Telepon genggam pintar ini juga bisa berfungsi menyimpan data dan agenda mirip sebuah personal data assistant (PDA). Dengan kecanggihannya, SPV akan bersaing dengan produk sejenis dari perusahaan lain seperti Nokia 7650 dan Ericsson P800.
Munculnya SPV mempertegas kecenderungan telepon seluler masa depan. Telepon genggam pintar akan menjadi primadona. Dipastikan pula, industri perangkat lunak akan terus berpacu mengembangkan sistem operasi khusus untuk telepon genggam. Sistem operasi ini amat vital karena menjadi program dasar untuk menjelajahi internet dan berkomunikasi dengan aplikasi lain di dalam satu telepon seluler.
Sistem siapa yang akan menang? Mampukah Microsoft menguasai pasar seperti yang telah dilakukannya dalam industri komputer lewat sistem operasi Windows? Dalam sebuah konferensi pers sebelum Natal lalu, seorang petinggi Microsoft, Steve Balmer, optimistis. Ia yakin Windows versi telepon genggam miliknya bakal menang dalam persaingan karena popularitas dan keandalannya.
Hanya, para pesaingnya tak gentar. Menurut mereka, sistem operasi buatan Microsoft belum tentu disukai konsumen. Berbeda dari konsumen komputer, para pengguna telepon seluler justru menginginkan sesuatu yang sama sekali baru, unik, dan sangat personal. Windows dianggap terlalu pasaran, semua orang memakai sesuatu yang sama. Padahal selera orang tak bisa diseragamkan.
Faktanya, Microsoft sudah kalah selangkah. Perusahaan Nokia, Sony Ericsson, Motorola, Matsushita, dan Siemens?yang saat ini menguasai 60 persen pasar telepon genggam di kolong langit?telah bergandengan mesra dengan Symbian. Symbian adalah perusahaan Inggris yang menciptakan sistem operasi khusus telepon seluler. Telepon genggam berbasis Symbian pun sudah mengalir di pasar. Nokia bahkan optimistis mampu menjual 10 juta produk sampai akhir tahun ini.
Mengapa Symbian disukai? Ia memberikan lisensi yang longgar buat para produsen telepon seluler. Symbian membuka seluas-luasnya akses ke program buatannya, termasuk rahasia source code-nya (ini semacam rumus pembuatan program). Produsen pun bebas mengutak-atiknya dan memberi sedikit variasi bila perlu. Karena itu, Symbian tergolong program yang luwes dan memenuhi selera konsumen yang berbeda-beda. Microsoft, sebaliknya, menyimpan rapat-rapat source code program buatannya, persis yang dilakukannya dengan Windows.
Kelemahan lain, Microsoft mengandalkan Pocket Internet Explorer, versi ringkas program penjelajah internet yang dipakai komputer desktop, sebagai salah satu aplikasi di smart phone. Padahal, situs-situs di internet sulit ditampilkan secara utuh di layar mini telepon genggam karena perbedaan ukuran. Sebaliknya, Symbian bisa mengakali kendala ini dengan mengubah struktur suatu situs tanpa mengubah substansi isinya.
Sejatinya tanda-tanda kemenangan Symbian sudah terlihat November silam. Saat itu Sendo, salah satu pembuat telepon genggam terkemuka di Inggris, tiba-tiba memutuskan tali kongsi dengan Microsoft. Perusahaan ini juga menggugat Microsoft ke meja hijau karena dianggapnya melakukan kecurangan dengan menjual informasi rahasia ke pihak lain. Akhirnya Sendo pun pindah ke lain hati, dan mencoba memakai peranti lunak dari Nokia dan Symbian, yang disebutnya unik dan luwes.
Wicaksono
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo