Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Kasus Demam Berdarah Meningkat, Bali Gunakan Metode Wolbachia

Antusias dan penerimaan Wolbachia untuk mencegah demam berdarah di Kota Denpasar dan Kabupaten Buleleng sangat tinggi.

3 November 2023 | 17.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Save the Children Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Bali, Pemerintah Kota Denpasar, dan Kabupaten Buleleng melakukan upaya pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan melibatkan seluruh pihak termasuk masyarakat sejak awal tahun 2023, di antaranya dengan menggunakan metode Wolbachia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Bali, mencatat 1.305 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak bulan Januari hingga September 2023. Angka ini sudah melebihi data tahun 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Erwin Simangunsong, CPO Save the Children Indonesia, mengatakan antusias dan penerimaan Wolbachia di Kota Denpasar dan Kabupaten Buleleng sangat tinggi. Survei menunjukkan sebanyak 95,63 persen mendukung implementasi metode Wolbachia di lingkungan mereka. “Hal ini didasari dari pengalaman keluarga yang pernah merasakan dampak buruk dari DBD,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 3 November 2023.

Menurut Erwin, metode Wolbachia menjadi inovasi baru untuk mencegah kasus DBD terus bertambah. Metode ini merupakan terobosan dari organisasi World Mosquito Program (WMP) yang telah diimplementasikan di 14 negara sejak tahun 2011, termasuk Indonesia.

Wolbachia adalah bakteri alami yang terdapat di 50 persen serangga yang ada di Bumi dan sudah dinyatakan aman untuk manusia, hewan, dan lingkungan. Wolbachia mampu menghambat replikasi virus dengue di dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti sehingga tidak menularkan penyakit dengue

Di Indonesia, metode Wolbachia dari WMP pertama kali dilakukan di Yogyakarta. “Hasilnya metode Wolbachia terbukti berhasil menurunkan 77 persen kasus DBD dan 86 persen rawat inap di rumah sakit,” tulis Erwin. 

Kemenkes juga sudah mengevaluasi hasil penyebaran nyamuk di Yogyakarta dan berani membawa bukti nyata untuk terus memperluas manfaat Wolbachia WMP guna melindungi jutaan orang di Indonesia dari DBD. 

Hal ini juga didukung melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1341 Tahun 2022, metode Wolbachia diimplementasikan di lima kota lainnya, yaitu Semarang, Jakarta Barat, Bandung, Kupang, dan Bontang.

DBD masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2022, tercatat 131.265 kasus DBD di Indonesia. Sebanyak 40 persen di antaranya melanda anak usia 0 sampai 4 tahun. Jumlah kematian akibat DBD sebanyak 1.135 jiwa.

ADVIST KHOIRUNIKMAH

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus