Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nizam menegaskan bahwa tidak ada jalur belakang untuk bisa masuk perguruan tinggi negeri (PTN).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Jika ada isu jalur belakang, itu bohong. Selama adik-adik sukses mengukir prestasi, Insya Allah akan bisa diterima di PTN,” ujar Nizam, dalam taklimat media di Jakarta, Kamis, 3 Februari 2022.
Nizam mengatakan persaingan di perguruan tinggi negeri cukup ketat. Rasio pelamar dan ketersediaan bangku di perguruan tinggi negeri selalu meningkat, terutama untuk program studi favorit. Maka itu, Nizam meminta agar calon mahasiswa dapat mempersiapkan diri dalam mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi.
Nizam menjelaskan untuk bisa masuk ke perguruan tinggi negeri, ada tiga jalur seleski yakni Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan jalur mandiri.
SNMPTN merupakan seleksi berdasarkan nilai rapor dan prestasi lainnya, sedangkan SBMPTN berdasarkan nilai ujian tulis berbasis komputer (UTBK) dan jalur mandiri yang diselenggarakan oleh masing-masing perguruan tinggi.
SNMPTN, kata Nizam, memiliki kuota minimum 20 persen, sementara SBMPTN memiliki kuota minimum 40 persen dan jalur mandiri dengan kuota maksimum 30 persen. Untuk bisa lolos seleksi masuk perguruan tinggi negeri, lanjut dia, yang paling penting adalah menyiapkan diri dengan baik.
“Jangan terpikir untuk ikut les atau bimbingan belajar. Kalau bersungguh-sungguh mempelajari apa yang diajarkan di sekolah, maka dapat menjadi bekal dalam mengikuti berbagai jalur seleksi,” ujar dia.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.