Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Kereta Perang Rusia Dikabarkan Sudah Masuki Wilayah Ukraina

Sebuah rangkaian kereta bersenjata berat milik Rusia terlihat berada di wilayah Ukraina. Kaya balutan baja, apa saja jenis senjatanya?

16 Maret 2022 | 16.49 WIB

Kereta lapis baja milik Rusia. thedrive.com
Perbesar
Kereta lapis baja milik Rusia. thedrive.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah rangkaian kereta bersenjata berat milik Rusia terlihat berada di wilayah Ukraina. Pengoperasian kereta ini mengingatkan kembali ke era Perang Boer ke-2 di Afrika 100 tahun lalu saat kereta jenis ini ikut bertempur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Rangkaian kereta ini pertama terlihat di Melitopol, Ukraina, pada 7 Februari lalu, yang belakangan menjadi wilayah yang dikontrol Rusia. Keberadaan kereta, menurut kantor berita militer Rusia Zvevda News, untuk mengevakuasi warga asing di daerah itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rusia memiliki empat kereta perang: Baikal, Amur, Terek, dan Don. Mereka sebenarnya telah dipensiunkan setelah Perang Chechen II berakhir pada awal 2000-an tapi Rusia mengembalikan operasionalnya pada 2015. Menurut laporan yang belum terkonfirmasi, kereta yang sudah terlihat masuk Ukraina tersebut adalah kombinasi dari Baikal dan Amur.

Rangkaian kereta itu dipersenjatai dengan dua pasang senapan mesin anti-pesawat udara ZU-23-2. Fungsi sejatinya adalah untuk melindungi kereta dari serangan pesawat tempur, juga sergapan di darat. Tapi, ZU-23-2 tergolong persenjataan kuno karena minus fitur night vision, stabilisasi dan pembidik laser.

Untuk memperkuat persenjataannya, kereta itu juga biasanya dilengkapi dengan tank (biasanya T-62) dan kendaraan tempur infanteri (biasanya BMP-2) yang sengaja diangkut untuk memberi kekuatan ekstra. T-62 pun sebenarnya tergolong usang untuk standar arsenal saat ini, tapi tank ini menyediakan meriam utama 115 mm dan senapan mesin dalam paket persenjataan berat. BMP-2 juga begitu, menambahkan auto-cannon 30 mm dan sebuah rudal Konkurs yang anti-tank.

Rangkaian kereta ini kaya balutan baja. Belum jelas berapa ketebalannya namun diperkirakan cukup untuk menangkal persenjataan ringan dan mungkin sampai berondongan senapan mesin berat 12,7 mm. Proteksi tambahan disediakan oleh perangkat pengacak sinyal elektronik yang didesain untuk mencegah ranjau bom bisa dipicu dari jarak jauh.

Kelemahan utamanya adalah jika jalur rel dilumpuhkan, dan ini mungkin dilakukan oleh pasukan gerilyawan Ukraina dan drone-drone tempurnya seperti Bayraktar TB2. Jika itu terjadi, kereta perang Rusia akan seperti sebagian pasukan mekanis invasi lainnya yang dikerahkan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina: teronggok, tak bisa maju atau mundur.

POPULAR MECHANICS

 

 

 


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus