Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Algoritma bekerja sama dengan Kumpul, wadah edukasi dalam bentuk community based on coworking space di Indonesia, untuk memberdayakan lebih banyak talenta muda agar dapat memiliki keterampilan baru di bidang data science.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kolaborasi ini tidak hanya memberikan tempat untuk belajar, tapi juga mempersiapkan diri berkarir di dunia data science. Adanya pelatihan technical skill dan soft skill diharapkan mampu memberikan kepercayaan diri bagi talenta muda Indonesia.
Selain itu program-program yang akan diluncurkan juga didukung oleh Kumpul Hub di 10 kota di Indonesia sehingga meningkatkan kualitas dan kuantitas programmers.
“Kumpul punya misi untuk menjadi platform (wadah) dan kanal pertumbuhan entrepreneurs dan startup, dengan menjalankan dan mengkurasi program-program kelas dunia yang dapat mengakselerasi kualitas talent dan startup di Indonesia. Sedangkan Algoritma adalah mitra strategis Kumpul untuk meningkatkan kualitas teknis dan keahlian coding para talent digital,” ujar Co-Founder Kumpul Faye Alund dalam peluncuran kolaborasi di Jakarta, Rabu, 10 April 2019.
Nayoko, CEO Algoritma, mengatakan pihaknya memiliki visi yang sama, yaitu ingin mewadahi talenta-talenta muda yang mau terus belajar dan berkembang di dunia data science.
“Saya percaya Kumpul selalu berinovasi dan berusaha agar komunitasnya selalu berkembang dan up-to-date dengan teknologi terbaru. Motivasi ini juga yang membuat kami akhirnya bekerja sama menciptakan ekosistem data science dengan memberikan fasilitas dan akses informasi melalui pelatihan yang akan kami buat bersama.” Jelas
Chief Innovation Officer for Future Strategic Group Tony Liu mengatakan saat ini banyak tersedia orang-orang yang berbakat di bidang data science, namun mereka tidak cukup cepat mengimbangi perkembangan big data saat ini. “Oleh karena itu kita kekurangan orang-orang yang cakap di bidang ini,” ujarnya.
Perkembangan industri tidak lepas dari meningkatnya pemanfaatan teknologi dan data. Menurut Lembaga Riset Telematika pada Januari 2019 lalu, penggunaan teknologi dan digital saat ini mendorong jumlah data terus meningkat. Diprediksi tahun 2020 data akan mencapai 35 triliun Gigabyte (GB).
Hal ini mempengaruhi pengolahan data pada sebuah perusahaan sehingga terjadi peningkatan permintaan data scientist. Namun permintaan dan ketertarikan masyarakat di bidang ini memiliki selisih yang besar.