Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Kurang Tidur Berisiko Dehidrasi

Dehidrasi dapat menyebabkan infeksi saluran kemih dan batu ginjal.

14 Desember 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anda sering susah tidur? Mulai saat ini, berhati-hatilah. Sebab, studi baru yang dilakukan para peneliti di Pennsylvania State University, Amerika Serikat, menemukan bahwa orang yang tidur hanya enam jam atau kurang per malam berisiko mengalami dehidrasi.

Hasil penelitian tersebut diterbitkan dalam jurnal Sleep, pekan lalu. Penelitian ini ingin melihat bagaimana pola tidur teratur ataupun tidak teratur dapat mempengaruhi status hidrasi dan risiko dehidrasi pada seseorang. Penelitian dilakukan terhadap orang dewasa di Amerika Serikat dan Cina.

Dua kelompok sampel orang dewasa dianalisis melalui metode survei pemeriksaan kesehatan dan gizi. Sedangkan satu kelompok lainnya dianalisis dengan metode studi Kailuan Cina. Lebih dari 20 ribu orang dewasa diteliti, termasuk tiga kelompok sampel tadi.

Para peserta kemudian disurvei perihal kebiasaan tidur mereka. Selain itu, sampel urine setiap peserta survei dianalisis untuk menjadi biomarker hidrasi.

Hasilnya, orang yang tidur hanya enam jam atau kurang dalam semalam memiliki urine yang terkonsentrasi secara signifikan. Selain itu, 16-59 persen terdapat kemungkinan lebih tinggi tidak terhidrasi secara memadai atau dengan kata lain mengalami dehidrasi.

Hasil tersebut lantas dibandingkan dengan sampel dari orang yang tidur delapan jam secara teratur pada malam hari. Ternyata penyebabnya terkait dengan cara sistem hormonal tubuh mengatur hidrasi. Hormon itu disebut vasopresin.

Vasopresin dilepaskan untuk membantu mengatur status hidrasi tubuh. Hormon tersebut dilepaskan sepanjang hari, juga selama tidur malam. "Vasopresin akan dilepaskan lebih cepat dalam siklus tidur," kata penulis utama Asher Rosinger dari Pennsylvania State University.

Rosinger melanjutkan, jika bangun tidur lebih awal, Anda mungkin akan kehilangan lebih banyak hormon yang dilepaskan. "Ini dapat menyebabkan gangguan dalam hidrasi tubuh,” ujarnya.

Dehidrasi secara negatif mempengaruhi banyak sistem dan fungsi tubuh, termasuk kognisi, suasana hati, kinerja fisik, dan lain-lain. Dehidrasi jangka panjang atau kronis dapat menyebabkan masalah yang lebih serius, seperti risiko infeksi saluran kemih dan batu ginjal.

"Jika Anda hanya tidur enam jam setiap malam, itu dapat mempengaruhi status hidrasi Anda," ucap Rosinger. Karena itu, penelitian ini menunjukkan, jika Anda kurang tidur dan merasa kelelahan esok harinya, Anda harus banyak minum air.

Menurut Rosinger, penelitian selanjutnya harus menggunakan metodologi yang sama di semua lokasi dan memeriksa hubungan ini secara longitudinal selama satu minggu. "Untuk memahami status tidur dan hidrasi awal,” tuturnya.

SCIENCE DAILY | PENN STATE NEWS | FIRMAN ATMAKUSUMA


Kurang Tidur Berisiko Dehidrasi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus