Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada kabar baik bagi penderita depresi. Para peneliti menemukan target yang efektif pada otak untuk meningkatkan suasana hati penderita depresi. Hasil penelitian ini telah diterbitkan dalam jurnal Current Biology, akhir bulan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam penelitian itu dinyatakan stimulasi pada daerah otak yang disebut lateral orbitofrontal cortex (OFC) dapat meningkatkan suasana hati atau mood. Stimulasi bekerja untuk menormalkan aktivitas dalam sirkuit saraf yang berhubungan dengan suasana hati.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Stimulasi menginduksi pola aktivitas di daerah otak yang terhubung dengan OFC, yang mirip dengan pola yang terlihat ketika pasien secara alami mengalami kondisi mood positif," kata Vikram Rao dari University of California, San Francisco, Amerika Serikat.
Temuan ini, Rao melanjutkan, menunjukkan OFC merupakan target stimulasi baru yang menjanjikan untuk pengobatan depresi. Sebanyak 25 pasien epilepsi menjadi obyek penelitian ini untuk menentukan asal-usul kejang mereka.
Kebanyakan dari pasien tersebut juga menderita depresi akut. Atas persetujuan pasien, tim menggunakan elektroda-elektroda untuk mengirim denyut-denyut listrik kecil ke area otak, yang diduga terlibat dalam pengaturan suasana hati.
Studi sebelumnya mengeksplorasi stimulasi otak dalam atau deep brain stimulation (DBS) untuk gangguan mood. Namun keberhasilannya sangat bergantung pada pemilihan target, yakni di area yang terkait dengan suasana hati di otak dalam.
Dalam studi kali ini, peneliti memusatkan perhatian dan stimulasi listrik pada OFC. "OFC adalah salah satu daerah yang paling sedikit dipelajari pada otak, tapi terhubung ke berbagai struktur otak yang terkait dengan suasana hati dan depresi," kata penulis senior, Eddie Chang.
Menurut profesor bedah saraf UCSF dan anggota UCSF Weill Institute for Neurosciences itu, bila dipetakan dengansangat baik, OFC mampu mengkoordinasikan aktivitas antara emosi dan kognisi.Para peneliti menggunakan elektroda implan untuk merangsang OFC dan daerah otak lain sambil mengumpulkan laporan suasana hati verbal, selain melalui kuesioner. Hasilnya, mereka menemukan stimulasi unilateral OFC menghasilkan peningkatan keadaan mood yang akut.
Perubahan aktivitas otak yang diamati para peneliti setelah stimulasi sangat mirip dengan orang-orang dalam suasana hati yang baik. "Temuan menunjukkan bahwa suasana hati dapat segera ditingkatkan dengan stimulasi listrik pada area otak yang relatif kecil," ujar Chang.
Para peneliti menambah bukti bahwa gangguan mood adalah hasil dari disfungsi di sirkuit otak. Namun masih banyak penelitian yang harus dilakukan sebelum DBS dapat memasuki praktik klinis.
Karena itu, Chang dan timnya tengah mengeksplorasi apakah stimulasi OFC menghasilkan peningkatan mood yang tahan lama dalam periode waktu lebih lama. Mereka berharap dapat mengembangkan perangkat medis untuk pasien dengan gangguan mood yang resistan terhadap pengobatan yang dapat memantau aktivitas otak di OFC.
"Pada akhirnya akan ideal jika aktivitas dalam sirkuit otak yang berhubungan dengan suasana hati dapat dinormalkan tanpa batas waktu, tanpa pasien perlu melakukan apa pun," ucap Rao. SCIENCE DAILY | UCSF | AFRILIA SURYANIS
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo