Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peneliti di Fakultas Kesehatan Universitas York, Kanada, menyatakan bahwa orang gemuk dengan metabolisme tubuh normal, tanpa ada gangguan kesehatan lainnya, memiliki risiko untuk meninggal dunia cepat rendah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hasil studi ini dapat mempengaruhi cara pandang orang terhadap obesitas dan kesehatan, ucap Jennifer Kuk, dosen tak tetap di School of Kinesiology and Health Science. Kuk yang memimpin penelitian di Universitas York.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Hasilnya sedikit berbeda dengan pengetahuan selama ini. Saya kira karena hampir semua studi sebelumnya mendefinisikan obesitas dengan metabolisme normal berkaitan dengan risiko kematian," ucap Kuk.
Kuk menambahkan, ini merupakan pandangan yang keliru. "Darah tinggi adalah penyebab kematian. Biasanya orang mengaitkan darah tinggi dengan obesitas. Padahal bukan obesitas yang menjadi penyebab kematian, melainkan darah tinggi," katanya.
Penelitian yang dilakukan Kuk menunjukkan, tak seperti dyslipidemia, darah tinggi, atau diabetes, yang merupakan penyakit mematikan, obesitas tak berujung pada kematian. Faktor lainlah yang menjadi penyebab kematian.
Penelitian ini melibatkan 54.089 pria dan wanita. Mereka menjadi relawan untuk lima kelompok studi yang dibagi dalam kategori pasien obesitas saja, obesitas dengan masalah gula, tekanan darah tinggi, lemak berlebih, dan adanya gangguan metabolisme.
Para peneliti mengamati seberapa banyak orang yang meninggal cepat dalam setiap kelompok. Mereka lantas membandingkannya dengan kelompok orang normal yang tidak mengalami masalah dengan metabolisme tubuh.
Panduan kesehatan yang digunakan saat ini menyarankan orang dengan body mass index (BMI) atau indeks massa tubuh 30 kilogram per meter persegi harus segera melakukan diet untuk menurunkan berat badan. Hal tersebut berimplikasi bahwa orang gemuk, bahkan tanpa ada risiko gangguan kesehatan lain, dikatakan tak sehat. Namun peneliti menemukan bahwa 1 dari 20 orang gemuk tak memiliki masalah dengan metabolisme tubuhnya.
"Apa yang ingin kami tunjukkan adalah risiko kematian bagi orang dengan obesitas saja tanpa ada gangguan metabolisme tubuh sangat rendah," ucap Kuk. "Artinya, risiko kematian orang gemuk dan orang normal sama."
Sebuah penelitian lain yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet Diabetes and Endocrinology menemukan bahwa wanita obesitas dengan metabolisme tubuh bermasalah memiliki risiko 39 persen lebih tinggi terhadap penyakit kardiovaskuler. SCIENCE DAILY | NEWSGRAM | MEDICAL NEWS TODAY | AFRILIA SURYANIS
Fakta Obesitas
Obesitas adalah kondisi medis ketika tubuh memiliki kelebihan lemak yang mungkin berdampak negatif pada kesehatan. Obesitas dapat menyebabkan harapan hidup berkurang dan atau peningkatan masalah kesehatan.
- Biaya pengobatan bagi orang dengan obesitas Rp 20 juta lebih mahal ketimbang orang normal.
- Obesitas adalah orang dengan indeks massa tubuh (BMI) lebih dari 30 kilogram per meter persegi.
- Lebih dari sepertiga (34,9 persen) atau 78,6 juta orang dewasa di Amerika Serikat mengalami obesitas.
- Estimasi biaya pengobatan per tahun bagi orang dengan obesitas sebesar Rp 2 triliun di Amerika Serikat.
- Saat ini satu dari tiga orang dewasa dianggap mengalami kegemukan.
Kondisi Kesehatan Terkait dengan Obesitas
- Jenis kanker tertentu
- Osteoarthritis
- Asma
- Penyakit kardiovaskular
- Diabetes melitus tipe 2
- Apnea tidur obstruktif
10 Negara dengan Populasi Paling Gemuk
- Kuwait 42,8 persen dari populasi
- Arab Saudi 35,2 persen
- Mesir 35 persen
- Yordania 34,3 persen
- Uni Emirat Arab 33,7 persen
- Afrika Selatan 33,5 persen
- Meksiko 33 persen
- Amerika Serikat 32 persen
- Suriah 32 persen
- Venezuela 31 persen
Obesitas di Amerika
- 32,8 persen total persentase orang dewasa gemuk
- Dua dari setiap tiga orang Amerika dianggap kelebihan berat badan
- Pria 31,7 persen, wanita 33,9 persen, dan anak-anak 25,8 persen
Penyebab Kegemukan
- Jarang bergerak
- Lingkungan tak sehat
- Faktor keturunan
- Kondisi kesehatan
- Obat-obatan
- Faktor emosional
- Merokok
Cara Pencegahan
- Sarapan setiap pagi
- Konsumsi makanan berserat
- Makan sayuran
- Perbanyak makan ikan untuk protein
- Konsumsi kacang-kacangan
- Perbanyak kalsium
- Olahraga
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo