Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Teknologi & Inovasi

Peneliti BRIN dan Pembuat Nikuba Bertemu di Italia?

BRIN menolak disebut memata-matai urusan Nikuba.

15 Juli 2023 | 07.03 WIB

Nikuba. Instagram
material-symbols:fullscreenPerbesar
Nikuba. Instagram

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Saat penemu inovasi Niku Banyu atau Nikuba, Aryanto Misel, diundang ke Italia untuk presentasi temuannya baru-baru ini, peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dikabarkan tiba-tiba juga muncul di negara itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kepala Organisasi Riset Energi dan Manufaktur (OREM) BRIN, Haznan Abimanyu, membenarkan adanya peneliti BRIN di Italia pada saat yang sama. “Memang betul ada periset BRIN yang datang ke Italia dan secara kebetulan bertemu dengan Pak Misel,” kata Haznan kepada media di gedung B.J. Habibie Jakarta, Jumat, 14 Juli 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurutnya, periset tersebut ada di bawahnya dan kedatangan ke Italia merupakan undangan dari mitra kerja sama BRIN. “Kebetulan sponsornya sama, sehingga akhirnya ketemu,” jelasnya. Namun, ia memastikan pada pertemuan itu tidak tidak ada pembicaraan sama sekali tentang Nikuba.

Haznan memastikan urusan kerja sama dengan pengundang sama sekali tidak ada hubungan dengan Nikuba. “Teknologi yang kita kerja samakan motor listrik,” katanya. Ia menolak jika dianggap memata-matai urusan Nikuba.

Haznan juga menceritakan urusan undangan Misel. “Menurut pengakuan mitra kami, itu bukan perusahaan otomotif ternama yang mengundang,” kata Haznan. Mitra yang sama inilah yang membawa Misel ke Italia untuk menemui induk perusahaannya di Italia. 

“Ini info yang saya dapatkan, bukan Ferari, Lamborghini, Ducati yang undang Pak Misel,” kata Haznan menegaskan. Mitra yang enggan ia disebut namanya, membawa Misel untuk mempresentasikan teknologinya ke sana, kemudian membawanya serta mengunjungi pameran otomotif. 

BRIN Dukung Konversi Energi

BRIN menyatakan mendukung upaya dalam melakukan konversi energi dan juga berbagai inovasi yang lahir dari masyarakat akar rumput. Hal itu sebagai komitmen pemerintah dalam mewujudkan Net Zero Emission (NZE) tahun 2060. Terlebih, kebutuhan energi di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun.

Di sisi lain, ketersediaan energi fosil semakin menurun dan tuntutan pengendalian perubahan iklim sehingga tren ke depan adalah mengurangi porsi energi fosil dengan menaikkan penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT).

Haznan mengatakan BRIN sangat peduli dalam mendukung riset EBT. Keseriusan itu dimulai dengan melakukan kajian pemodelan dan optimasi transisi energi menuju NZE.

“Kami melakukan riset-riset teknis terkait energi baru, seperti energi hidrogen dan juga energi terbarukan seperti energi panas bumi, angin, biomassa, sinar matahari, aliran dan terjunan air, sampah dan limbah, gerakan dan perbedaan suhu lapisan laut, dan energi terbarukan lainnya,” jelas Haznan.

Menurutnya, pada 2023 OREM sendiri memiliki sekitar 97 kegiatan riset terkait EBT. Enam kegiatan riset di antaranya terkait dengan hidrogen. Kegiatan riset hidroge meliputi pengembangan PEM electrolyzer multi-stack untuk sistem produksi hidrogen bertekanan tinggi, produksi gas biohidrogen dengan pemanfaatan POME (palm oil mill effluent) dan limbah gula cair melalui proses biologis oleh konsorsium bakteri, pengembangan grafena sebagai support katalis berbasis PtNi pada PEMFC, optimasi kinerja sistem pada stasiun pengisian hidrogen hijau, dan pengembangan teknologi material berbasis logam tanah jarang untuk low-intermediate temperature solid oxide fuel cell sebagai energi yang ramah lingkungan, serta green energy storage berbasis hidrogen untuk optimasi energi pada kendaraan listrik ringan.

Terkait dengan penemuan nikuba (niku banyu), pada dasarnya BRIN mendukung agar temuan itu dapat diuji secara ilmiah. Haznan menjelaskan secara ilmiah, air dapat diubah menjadi energi dengan menggunakan prinsip elektrolisis, di mana arus listrik searah (DC) dialirkan ke air (H2O) dengan penambahan zat kimia yang terdiri dari sulfuric-acid (H2SO4) akan menyebabkan air melepaskan elektron pada sisi anoda (+) untuk memisahkan O2. Ion Hidrogen menerima elektron di sisi katoda (-). Asam sulfat digunakan ion untuk menghantarkan arus listrik. Reaksinya adalah redoks, oleh karena itu dalam istilah kimia disebut elektrolisis.

“Produk elektrolisisnya berupa hidrogen, yang bisa digunakan di berbagai sektor, dari sektor pembangkit listrik, industri terutama industri petrokimia, perumahan, hingga alat transportasi/kendaraan,” jelasnya.

"Terkait nikuba yang merupakan produk penelitian/inovasi masyarakat, BRIN dapat memfasilitasi masyarakat yang memiliki ide inovasi karena BRIN berkomitmen untuk mendorong inventor atau inovator untuk bisa membuktikan secara ilmiah agar bisa diterima oleh komunitas,” tambahnya.

Untuk mengujinya, setidaknya ada tujuh tahapan yang perlu dilakukan, tahapan itu dimulai dengan Idea Generation (Idea formulation), Idea Evaluation (Screening), Concept Testing (pengujian konsep), Product Development (pengembangan produk), Testing and Execution (pengujian dan eksekusi), Post Development (Commercialization, Market Introduction), pengembangan lanjut (komersialisasi dan penetrasi pasar), hingga Support and Maintenance (pendukung dan perawatan).

“Tahapan testing atau uji ini sangat penting untuk validasi dari konsep atau klaim temuan baru. Dengan hasil uji, investor dapat mengetahui performa hasil risetnya, bisa membuktikan secara ilmiah serta dapat melakukan improvement/perbaikan yang terus menerus, sedangkan bagi investor dan komunitas dapat menerima produk baru dengan lebih yakin dan terjamin,” kata pria peraih gelar doktor dari Korea University of Science and Technology tersebut.

BRIN sendiri memiliki fasilitas uji motor propulsi di Laboratorium Teknologi Termodinamika Motor dan Propulsi (LT2MP) yang berpengalaman menguji emisi, torsi, konsumsi bahan bakar, dan lainnya, serta berpengalaman dalam melakukan pengecekan kondisi engine sebelum dan setelah uji bahan bakar. Fasilitas ini bisa dimanfaatkan inventor/Inovator untuk membuktikan temuannya secara ilmiah sehingga dapat diterima oleh investor dan komunitas.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus